Lihat ke Halaman Asli

Diar Ronayu

Blogger dan Youtuber

Anakku Mulai Main Belakang

Diperbarui: 17 Januari 2018   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suamiku sedang asyik menikmati snack bermicinnya di kamar ketika kedua anak kami bangun tidur dan berlari - lari mendekatinya untuk nonton video Baby Shark yang sedang viral. Kaget dengan kehadiran putrinya yang tiba - tiba, suamiku langsung cepat - cepat menyembunyikan snacknya di balik bantal, berharap tidak ketahuan.

"Itu apa ayah? Jajan ya? Kira mauu.", ujar putri sulungku.
"Maap kakak, ini jajannya orang dewasa, kakak kalo mau jajan minta ke mamah ya.", sahut suamiku.

Mulut Kira langsung mecucu tanda mengambek. Adiknya yang masih 2 tahun ikut - ikutan ngambek meski tak paham apa perkaranya. Tapi suamiku langsung sigap mengalihkan perhatian mereka dengan mengajak nonton video. 

Seperti biasa aku sedang didapur mempersiapkan sarapan. Sudah jadi peraturan tak tertulis, jika aku sedang sibuk dengan pekerjaan rumah tangga, suamilah yang bertugas mengasuh anak - anak. Dan biasanya, suamiku suka mengajak anak - anak main diluar untuk jalan - jalan atau main bola, sambil menunggu masakanku matang.

"Kiraa, ayo main bola.", kata suamiku sambil membuka pintu rumah dan menggendong si bungsu keluar rumah.
"Ayah duluan aja, Kira mau ambil jaket.", kata Kirana sambil menutup pintu kamar diikuti suara 'ceklek' tanda kunci kamar diputar.

Lah, ngapain kunci pintu. Padahal Kira mah biasanya kalo pintu rumah kebuka udah langsung ngeloyor aja. Tumben - tumbenan pake jaket segala. Batinku. Namun tak berapa lama kemudian ia membuka kamarnya dan berlari keluar mencari ayah dan adiknya.

Kurang lebih 30 menit, suami dan 2 putriku kembali ke rumah. Suamiku dengan wajah kelaparannya bergerak menuju meja makan diikuti si kecil Aruna. Lagi - lagi Kirana "hidden mode" lalu terdengar suara bantingan pintu. Aku yang penasaran segera mengejarnya dan mencoba membuka pintu meski hasilnya nihil. Pintu sudah terlanjur dikunci dari dalam.

"Kakak, ngapain? Ayo makan dulu sini.", teriakku sambil mengetuk ngetuk pintu.

Namun tak ada sahutan. Kugedor - gedor lagi pintu kamarnya berharap Kira segera keluar. Dan ia hanya menjawab singkat dari dalam.

"Iya ma."

Kugedor - gedor lagi pintunya, dan tak berapa lama Kirana membuka pintu kamar lalu berlari ke teras belakang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline