Lihat ke Halaman Asli

KKN UNEJ Berdayakan Usaha Snack Azka Melalui Pengoptimalan Sosial Media

Diperbarui: 4 September 2021   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Indonesia menginformasikan masuknya COVID-19 pada Maret 2021, dimana adanya pembentukan aturan baru yaitu PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan ditahun 2021 ini berubah nama menjadi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sehingga mengharuskan seluruh warga Indonesia termasuk Kecamatan Tarik untuk berada dirumah, WFH (Work From Home). Adanya Pandemi virus Covid-19 ini tentu saja berdampak besar bagi seluruh kalangan masarakat, berbagai sector merasakan adanya dampak negative dari pandemic ini seperti Pendidikan, Ekonomi, Transportasi dan lain sebagainya. Saya sebagai mahasiswa Universitas Jember juga merasakan dampak dari pandemi Covid-19 sehingga dalam pelaksanaan KKN kali ini program KKN sedikit berbeda dari sebelumnya. Universitas Jember membuat kebijakan untuk mahasiswa yaitu melaksanakan KKN di desa masing-masing atau di desa terdekat mahasiswa bertempat. Dilakukan dengan mengabdi dan berkontribusi dalam mengatasi masalah di lingkungan desanya masing-masing dan dilaksanakan secara mandiri sebagai wujud pelaksanaan social distancing dan penerapan protocol kesehatan di masa pandemic Covid-19.

Di masa pandemic Covid-19 ini sangat berdampak pada perekonomian masyarakat di Indonesia, salah satunya yaitu pada Desa Mergosari, Kecamatan Tarik. Disisi lain dampak dari PPKM ini banyak masyarakat yang kesulitan untuk memperoleh penghasilan. Karena factor-faktor itulah saya berfikir untuk mengembangkan UMKM di Desa Mergosari untuk menjadi lebih inovatif dan tangguh dalam kewirausahaan di masa Pandemi Covid-19 ini. Di Mergosari terdapat banyak UMKM sehingga dapat diidentifikasi permasalahan yang berpotensi untuk bisa dikembangkan dan mendapatkan solusi dari permaslahan perekonomian di masa Pandemi ini. UMKM yang salah pilih adalah Usaha Toko Snack Azka dari masyarakat Dusun Kweden bernama ibu Niswati usaha ini beliau jalankan sendiri dengan memproduksi sendiri dirumah serta ada beberapa yang diproduksi pabrik. Usaha ini dijual di Toko milik Ibu Niswatin sendiri yang berada di rumahnya sendiri. Ibu Niswati menjual beraneka macam makanan snack mulai dari keripik usus, pastel kering, keripik pisang, dll.

Namun pada masa pandemic ini usahanya kurang berjalan lancar karena adanya PPKM ini yang mengakibatkan menjadi berkurang pembelinya yang mengakibatkan omset dari penjualan snack mengalami penurunan. Melalui kegiatan KKN ini saya tertantang untuk belajar sekaligus berusaha untuk membimbing dan memberdayakan pemilik usaha toko snack sebagai program KKN saya. Selama 30 hari kedepan mulai dari 11 Agustus hingga 09 September 2021 saya merencanakan PROKER (Program Kerja) melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah pendekatan kepada pemilik usaha dan mengidentifikasi masalah kemudian mencari solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut. Tahapan Kedua adalah melakukan identifikasi dan menemukan inovasi yang tepat sasaran sehingga manfaatnya dapat dirasakan dan berhasil untuk menghadapi Pandemi Covid-19. Tahapan ketiga yaitu memberi pelatihan foto produk dan video iklan promosi yang baik dan mampu untuk menarik para konsumen. Tahapan ke-empat adalah mendampingi pembuatan label dan promosi yang baik serta mengenalkan media marketing online seperti Instagram dan Shoppe sebagai media pemasaran produk agar mencakup pasar yang lebih luas yang diharapkan oleh penjual yang tidak hanya di desa Mergosari saja . Tahapan terakhir adalah evaluasi dari tahapan sebelumnya, apakah mengalami peningkatan atau tidak sehingga program pengembangan dan inovasi wirausaha toko snack azka milik bu Niswatin benar-benar maksimal perkembangannya.

Awal pandemi Covid-19 melanda sangat berpengaruh pada penghasilan UMKM Toko Snack Azka. Namun berbagai macam inovasi yang ibu Niswatin lakukan di bidang pemasaran sehingga dapet memperbaiki perekonomiannya, seperti metode pengiriman paket, promosi melalui Whatsapp dan Facebook. Namun masih menggunakan desain promosi yang sederhana dan kurang menarik serta foto produk yang kurang menarik. Akhirnya dengan adanya kegiatan KKN UNEJ ini dapat membantu beliau untuk merambah penjualan produknya dengan menggunakan promosi pemasaran yang lebih menarik yaitu melalui Instagram dan Shoppe serta memulai membantu untuk foto produk snack lebih bagus.

dokpri

dokpri

dokpri

dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline