Lihat ke Halaman Asli

PERANAN PENDIDIKAN TINGGI

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PERANAN  PENDIDIKAN  TINGGI

Dalam konteks & prospek pembangunan – lokal, regional (daerah), nasional, bahkan global – perguruan- perguruan tinggi memainkan peranan krusial, penting.

A.    Pengembangan Tri-Darma

Mengacu kepada pasal 20, ayat 2 Undang-undang Sisdiknas3, dikatakan bahwa perguruan tinggi       berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(1)     Darma ke 1 :  Pendidikan
Operasionalisasi Darma 1 ini di Perguruan Tinggi (Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, atau Universitas – pasal 20, ayat 1) adalah menyelenggarakan perkuliahan-perkuliahan (lectures) baik di-kelas (ruang kuliah) maupun di-luar kelas (praktek lapangan) ... berbasis-kurikulum (prodi = program-program studi) yang dikembangkan tiap perguruan tinggi tersebut – baik Negeri maupun Swasta.
Dalam penyelenggaraan pendidikan & pengembangan ilmu pengetahuan, pada perguruan tinggi  berlaku kebebasan akademik & kebebasan mimbar akademik, serta autonomi keilmuan (pasal 24, ayat 1). Dalam ayat 2, pasal 24 dikatakan bahwa perguruan tinggi memiliki autonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi,
penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada
masyarakat (Tri-Darma Perguruan Tinggi).
(2)     Darma ke 2 :  Penelitian
Operasionalisasi Darma ke 2 ini di Perguruan-perguruan Tinggi adalah menyelen-ggarakan penelitian (research) – baik penelitian-penelitian “basic” (dasar), maupun penelitian-penelitian terapan (applied research).
Darma ke 2 ini (Penelitian =  Research) wajib diemban bukan hanya oleh para tenaga pendidik (baca : Dosen-dosen) melainkan pula oleh para peserta didik (baca : mahasiswa-mahasiswa) – yang sering diprasyaratkan sebagai tugas-akhir dalam penyelesaian studi di Perguruan Tinggi.
(3)    Darma ke 3 :  Pengabdian kepada Masyarakat.
Operasionalisasi Darma ke 3 ini (Pengabdian kepada masyarakat – disingkat : Abmas) berupa aktivitas-aktivitas “services” (pengabdian- pengabdian, pelayanan-pelayanan) kepada masyarakat setempat ... sebagai aplikasi “Ip-tek & Seni” (Ilmu pengetahuan & tenologi & Seni) yang dikembangkan suatu perguruan tinggi (terutama oleh para mahasiswanya) kepada masyarakat sekitar kampusnya.

B.    Peranan-peranan  Esensial

Perguruan Tinggi – di mana pun di dunia – pada esensinya memainkan peranan-peranan :
•    menggenerasi (menghasilkan) ide-ide baru; dan
•    mengakumulasi (menghimpun) & mentrans-mit (menyalurkan) pengetahuan & tenologi yang dibutuhkan bagi pembangunan masyarakat. (Lihat : N.V. Varghese4, “Higher Education and Development” dalam Newsletter, Vol.XXV, No.1, 2007, hal.1 diterbitkan oleh IIEP – International Institute for Educational Planning – UNESCO, Paris).

(1)     Menggenerasi  Ide-ide  Baru
Melalui penelitian atau riset (Darma ke 2) & perkuliahan (Darma ke 1) perguruan-perguruan tinggi kita (Negeri atau Swasta) membantu melahirkan “expertise” (ahli-ahli, pakar-pakar), mengelola pembangunan, merekayasa transfor-masi sosial, dan memelihara nilai-nilai sosial & ethos kultural – melalui aktualisasi Darma ke 3.

Perguruan tinggi merupakan sumberdaya utama menghasilkan ilmu pengetahuan & tenologi – produksinya, disseminasi (penyebar-luasan) nya, dan absorpsi (penyerapan) nya oleh masyarakat di mana pun !

Pertumbuhan ekonomi dewasa ini tergantung pada kapasitas memproduksi barang-barang berbasis-pengetahuan – yang lebih didasarkan pada riset (penelitian) & pengembangan ilmu pengetahuan & tenologi. Dalam konteks ini, institusi-institusi pendidikan tinggi merupakan suatu sumberdaya utama dalam mempersiapkan “human capital” (SDM = sumberdaya manusia) yang dibutuhkan untuk memproduksi ilmu pengetahuan & tenologi. Pendidikan tinggi memainkan peranan krusial, penting dalam
meningkatkan kapasitas insani suatu
bangsa ... dalam mengabsorb &
mempergunakan pengetahuan &
tenologi.

Namun, ada disparitas-disparitas (perbedaan, kesenjangan) pendistribusian antara bangsa- bangsa – antara negara-negara yang sudah maju & yang sedang berkembang – terpaut “income” nasional bagi pembiayaan (studi) mahasiswa- mahasiswanya.
Keuntungan-keuntungan individual dari pendidikan tinggi sudahlah jelas – lebih menjamin pekerjaan yang lebih baik, salaris yang lebih tinggi, dan abilitas yang lebih besar untuk belanja & menabung. “Income” pun berbeda antar profesi. Apa yang menentuan diferensi-diferensi itu dalam penghasilan ? Pendidikan tinggi merupakan suatu variabel penting yang
berkontribusi secara signifikan terhadap
perbaikan penghasilan individual.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline