Siapa umat muslim yang tidak mengenal Umar bin Khattab? Beliau adalah sahabat Rasulullah sekaligus khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash Shiddiq yang dijuluki Al Faruq atau seseorang yang bisa membedakan antara hak dan bathil. Kecerdasannya dan kepiawaiannya dalam mengambil sebuah keputusan sangat diakui oleh para sahabat, bahkan ada beberapa ayat Al-Qur'an yang turun persis dengan apa yang dikemukakan oleh Umar. Kewibawaan beliau juga diakui oleh Rasulullah , Rasulullah bersabda, "Tidaklah setan bertemu denganmu di suatu jalan melainkan dia akan (menghindar) dan mengambil jalan yang lain dari jalanmu."
Pada zaman pemerintahan beliau, banyak hal yang telah beliau hasilkan untuk perkembangan dan kejayaan agama islam diantaranya membentuk Baitul maal, ekspansi wilayah islam, beliau selalu turun langsung kepada umat muslim demi kesejahteraan umat muslim. Banyak hal hal yang terjadi pada masa islam dibawah pemerintahan Umar bin Khattab yang bisa kita teladani dan kita terapkan di kehidupan kita saat ini.
Sebelum masuk islam, Umar merupakan seorang penggembala kambing milik ayah dan bibinya dari bani khuza'ah. Dalam menjalankan tugasnya Umar adalah seorang yang bertanggung jawab, pekerja keras, dan kuat menghadapi rintangan, walaupun beliau kerap dipukul oleh ayahnya ketika khattab melihat putranya itu bermalas-malasan Umar tetap menjalankan tugasnya.
Melihat dari kepribadian Umar, banyak hal yang bisa kita teladani dalam kehidupan pekerjaan kita misalnya. Menjadi seseorang yang bertanggung jawab seberat apapun pekerjaan yang kita jalani karena itu sudah merupakan hal yang kita pilih dari awal kita bekerja di tempat tersebut. Tetap berusaha berkembang walaupun banyak rintangan yang kita hadapi dengan berinovasi dan berproses.
Umar merupakan seorang yang kuat, bijaksana, dan tegar pendirian terhadap apa yang telah diyakininya. Sifat-sifat ini sudah ia miliki dari sebelum ia memeluk islam. Maka ketika sudah memeluk Islam sifat-sifat ini sangat bermakna dalam penyebaran agama islam. sesaat setelah Umar masuk islam, Umar langsung mengumumkan keislamannya dihadapan orang banyak dan para pemimpin-pemimpin Quraisy. Umar berani mendeklarasikan apa yang menurutnya benar.
Tidak ada seorang pun yang berani melawan dan menyiksa Umar seperti yang mereka lakukan kepada umat muslim lainnya karena kekuatan dan kebijaksanaan Umar. Dalam beragama kita sudah seharusnya meneladani sifat Umar ini, membela agama kita dan berani menanggung apapun resiko demi perkembangan agama islam agar agama kita bisa Berjaya seperti keadaan islam di zaman Umar bin Khattab dan zaman lainnya.
Kebanyakan pemimpin di zaman sekarang telah melupakan hakikat dan kewajibannya sebagai pemimpin. Mereka telah terlena dan lupa karena sudah tergiur harta-harta dan jabatan yang mereka peroleh ketika menjadi seorang pemimpin. Padahal hal-hal tersebut tidak akan mereka bawa ke akhirat bahkan akan menjadi penghantar mereka menuju neraka jika mereka tidak benar-benar dalam menjalankan Amanah yang mereka dapatkan.
Kita bisa berkaca pada kepemerintahan Umar bin Khattab. Dari awal mendapatkan jabatan khulafaurrasyidin Umar tidak pernah mensyukurinya bahkan menganggap hal itu adalah bencana dan cobaan. Sifat-sifat ini yang seharusnya diteladani dan dijalankan oleh para pemimpin agar negara atau wilayah yang mereka pimpin sejahtera dan tidak dzalim kepada rakyat yang mereka pimpin.
Umar selalu berusaha untuk memuliakan dan menyejahterakan rakyatnya. Bahkan beliau pernah menggendong sendiri gandum dari gudang penyimpanan ketika mendengar ada seorang ibu yang sedang merebus batu untuk menghibur anak-anaknya yang menangis kelaparan. Bukan hanya menggendong gandum, Umar bahkan memasakkan makanan untuk mereka. Kehidupan Umar sebagai khalifah selalu membuatnya gelisah dan takut, ia takut tidak bisa mempertanggungjawabkan kepemimpinannya dihadapan Allah nanti.
Sifat kepemimpinan seperti Umar tidak hanya dimiliki oleh Umar tetapi juga ia tanamkan kepada bawahan-bawahannya seperti para gubernur, yang bertanggung jawab disetiap wilayah. Kebanyakan dari mereka menolak untuk dijadikan gubernur atau pemimpin karena merasa terbebani dan takut tidak dapat mempertanggung jawabkan kepemimpinan mereka diakhirat nanti. Mereka memiliki sifat zuhud, menghormati pemimpin sebelumnya, dan tawadhu. Dalam pemerintahan walaupun pemimpin sudah baik dan bertanggung jawab, jika para gubernur atau bawahan lainnya bersikap menyeleweng maka pemerintahan tetap tidak akan berjalan dengan baik.