Keluarga adalah institusi terkecil dalam masyarakat. Pekerjaan adalah kondisi dan kebutuhan dasar bagi kehidupan keluarga, dan pada sisi lain merupakan sekolah pertama bagi pekerjaan untuk setiap orang. Jadi pekerjaan ditujukan bagi seseorang dan keluarga. Saat ini cukup banyak suami dan istri yang bekerja atau bisa disebut dual career family. Tidak hanya suami yang bekerja tetapi istri juga bekerja dan melakukan pekerjaan ganda. Hal tersebut dapat terjadi karena tuntutan ekonomi keluarga. Namun, hal ini dapat menimbulkan konflik dalam keluarga.
Berdasarkan hasil wawancara dengan empat keluarga berbeda, dapat diketahui bahwa manajemen pekerjaan dan keluarga yang seimbang pada suami dan istri yang bekerja itu diperlukan, terutama dalam pembagian waktu antara pekerjaan dan keluarga. Hal ini dapat dibuktikan bahwa tiga keluarga menyatakan pekerjaan dapat mengganggu waktu dengan keluarga. Meskipun situasi pekerjaan dan kepentingan keluarga dapat dikatakan fleksibel, tetapi waktu yang diberikan untuk keluarga masih belum cukup terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa waktu bersama keluarga menjadi prioritas. Akan tetapi, satu keluarga menyatakan bahwa waktu antara pekerjaan dan keluarga tidak mengganggu. Dalam hal tersebut keluarga sudah mampu melakukan manajemen antara pekerjaan dan keluarga dengan seimbang.
Suami dan istri bekerja bertujuan untuk memenuhi kondisi sosial ekonomi keluarga. Terdapat empat indikator dalam kondisi sosial ekonomi yang menentukan kondisi sosial ekonomi suatu masyarakat dapat dikatakan rendah, sedang dan tinggi, yaitu pendapatan, rumah, pendidikan dan kesehatan. Jika memiliki Pendidikan yang tinggi maka dengan bekerja pendapatan yang dihasilkan tinggi. Hasil dari pendapatan tersebut maka bisa memiliki rumah milik sendiri. Tidak hanya itu, kesehatan dapat terjamin dengan asuransi kesehatan yang diberikan kantor. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan keempat keluarga yang sudah memenuhi keempat indikator tersebut. Memiliki tempat tinggal di perkotaan dapat menjadi alasan bahwa harus bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan hidup yang diperlukan keluarga. Harga makanan maupun barang di perkotaan dapat terbilang mahal. Fenomena keluarga dual career juga banyak terjadi di daerah perkotaan.
Suami dan istri yang bekerja dan memiliki waktu yang kurang bersama keluarga dapat menimbulkan konflik. Selain itu,tidak selamanya keluarga dual career memiliki hubungan yang baik. Konflik bisa saja terjadi dalam keluarga, salah satunya konflik dengan anak. Salah satu keluarga pernah mengalami konflik dengan anak karena waktu yang diberikan untuk anak berkurang. Hal ini bisa terjadi karena seorang istri yang bekerja juga bertanggung jawab sebagai seorang ibu. Anak merasa kurang diberikan perhatian, atau saat anak membutuhkan bantuan ibu tetapi ibu tidak bisa membantunya. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kecewa. Anak dapat diberikan penjelasan dan pengertian agar ia dapat mengerti keadaannya. Oleh karena itu menjalankan peran sesuai dengan tugasnya perlu dilakukan. Seorang istri yang bekerja di sektor publik harus ingat bahwa tugas utamanya adalah sebagai ibu rumah tangga agar tidak terjadi konflik.
Pembagian peran yang tepat dalam keluarga dan melakukan tanggung jawabnya masing-masing, dapat memudahkan manajemen pekerjaan dan keluarga dengan baik. Sehingga suami dapat menjalankan tugasnya mencari nafkah dan menjadi seorang ayah yang baik bagi anak – anaknya. Peran seorang istri juga merupakan hal yang penting meskipun istri bekerja tetapi juga bisa menjalankan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak. Jadi semua tugas dapat berjalan dengan baik. Ini merupakan kehebatan orang tua dalam melakukan tugasnya.
Penyusun : Afifah Noviandri, Azzura Badzliana, Diar Rizki F, Zhalfa Kirana F
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H