Lihat ke Halaman Asli

[Valentinsiana] Petapa Cahaya Senja

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13924384991902933964

[caption id="attachment_322717" align="alignnone" width="630" caption="(Senja di Tanah Lot, Oktober 2013 menatap ombak. dok.pri)"][/caption]

No. 2 Dian Yulia + Lipul El Pupaka

PETAPA CAHAYA SENJA

Pada cahaya senja kutertahan,
menyambut sebuah asa keharibaan,
akan datang ketenangan dan berjuta keindahan angan.
Semoga itu bukan hanya dalam impian,
tapi sebuah angan kenyataan.

Padamu sang Fajar harapan
Tempat dimana kupintal benang-benang impian
Dan ratusan doa-doa kupanjatkan
Agar tak sia-sia kutunggu dalam penantian

Menatap nirwana dalam lambaian
cahaya senja sentuh jiwa perlahan
puji syukur atas karunia kulantunkan
atas apa-apa yang tlah Tuhan berikan

Tak pernah kumenyesalkan
Atas arti sebuah pertemuan
Dimana Fajar dan Senja bisa berjalan
Bergandengan, bersamaan
Aku masih disini Abang,
Menunggu sang Petapa kembali ke kampung halaman

Cahaya senja mengiringiku berjalan
dalam gelora menapaki jejak kehidupan
Menemani langkahku menuju sebuah harapan

Kemana perginya dirimu?
tak kunjung jua kudapat kabarmu
Kini aku dilamar oleh pria berjas biru
Emak bapakku sangat setuju.
Tidak dengan,
Aku masih menunggu
Setia mencintaimu

Wahai Petapaku,
Datanglah.....
Jangan biarkan hatiku gelisah
Sungguh hanya denganmu aku ingin menikah

Cahaya senja mengawali hari dan dunia kehidupan
Seakan bertanya atas waktu yang telah kugunakan
Seolah mengintai atas apa yang kulakukan
Ia mengingatiku tentang arti dalam menghargai apa yang kupentaskan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline