Lihat ke Halaman Asli

Merantau

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Merantau fenomena yang tidak asing lgi di telinga kita ketika waktu lebaran tiba pasti di semua tayangan televisi swasta pasti menayangkan seputar tentang mudik dan mudikhal itu seolah menjadi tradisi setiap tahunya dan kini sudah menjadi budaya di indonesia ketika orang yang berasal dari kampung ingin meningkatkan ekonomi mereka dengan berpindah dan bekerja di kota orang lain atau istilah kerenya urbanisasi

fenomena di kota kota-kota besar di indonesia seperti ibu kota jakarta, surabaya, malang dan masih banyak kota kota besar lainya di indonesia terdapat banyak penduduk yang bukan pribumi melainkan pendatang  biasanya mereka berasa dari kota kecil dan tinggalnya  di kampung mereka biasanya bertujuan untuk mengaduh nasib dan berharap ekonomi mereka lebih meningkat ketika di bandingkan bekerja di kampung sendiri tapi realitanya malah sebaliknya yang di anggapnya  di luar lebih gampang dan enak mencari penghasilan malah persaingan semakin keras dan tidak jarang malah  mereka seoalah menjadi faktor penyebab kepadatan di kota-kota besar dan tidak jarang kita temukan mereka bertempat tinggal di tempat yang kurang layak seperti di kolong jembatan di pinggiran sungai dan masih banyak lagi yang mengganggu pemandangan kota

faktornya adalah ketika mereka tidak mempunyai skill yang bisa di andalkan otomatis mereka akan terkikis dan mau tidak mau ketika mereka mau kembali ke kampung halaman merasa gengsi  jadi mereka melakukan segala cara dari berjualan sampai mencari barang bekas dan lain lain agar bisa bertahan

faktor ke dua biasanya mereka di pengaruhi oleh tetangganya  yang ketika mudik ke kampungnya  membawa motor baru, mobil baru, perhiasan baru  tapi sebenarnya  tidak tahu itu  belinya hasil cash atu cuman kredit atau hanya ingin pamer dan di anggap sukses ketika merantau ke daerah orang lain jadi secara tidak langsung mempengaruhi tetangga sebelahnya dan merasa iri  berkeinginan untuk  bekerja di daerah orang lain

jadi tidak sepenuhnya kesuksesan itu harus di dapatkan dengan pindah ke tempat orang lain memang ada pepatah mengatakan RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU DARI PADA RUMPUT KIRA SENDIRI  tapi kita lihat apakah kita mempunya skill yang bisa di andalkan untuk bersaing di kota kota besar dan tidak jarang kita menjumpai terutama di kampung saya sendiri orang yang lebih sukses dengan berusaha di daerahnya sendri di bandingkan dengan orang yang merantau ke daerah orang lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline