Lihat ke Halaman Asli

Diantika IE

Freelancer

Tidak Hanya Modal Cinta, Menikah Perlu Kesiapan Mental dan Fondasi Agama

Diperbarui: 18 Februari 2024   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pasangan menikah. (Daria Obymaha from Pexels via parapuan.co)

Menikah mungkin menjadi impian tertinggi bagi banyak orang, terutama kaum wanita. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa menikah adalah sebuah pencapaian hidup yang sangat penting. 

Lulus sekolah tinggi, memiliki posisi penting dan memiliki banyak uang, belum sempurna jika seseorang masih belum memiliki pasangan yang diresmikan oleh agama dan negara.

Banyak selebritis yang hidupnya mewah dengan segudang prestasi, tetapi buktinya warganet masih saja bertanya, "mengapa belum menikah?" lebih mengerikanya lagi, selebritis yang belum menikah di usia matang malah kerap dihinggapi gosip sebagai penyuka sesama jenis.

Bagi banyak orang terutama perempuan yang merasa usianya sudah matang, banyaknya desakkan dan pertanyaan tentang "kapan nikah?" membuat menikah menjadi cita-cita terbesar yang menjadi target harus tercapai dalam batas usia tertentu. 

Bahkan beberapa orang memilih menempuh cara yang mungkin bisa membuat mereka lebih mudah menemukan jodoh semisal ikut biro jodoh atau meminta bantuan teman untuk dicarikan jodoh, bahkan beberapa dari mereka siap dijodohkan.

Di samping itu, para orangtua yang memiliki anak gadis yang belum menikah di usia matang pun ikut-ikutan resah, karena bosan dengan omongan orang. Apalagi mereka yang tinggal di pedesaan, usia 24 tahun saja sudah dibilang sebagai perwan tua yang dianggap tidak laku. Hal itu menjadi momok tersendiri yang cukup menguras energi.

Padahal, menikah bukan tentang cepet-cepetan. Bukan merupakan ajang lomba siapa yang lebih cepat menikah dialah yang menjadi paling hebat. Namun semestinya, yang layak dilabeli sebagai pasangan hebat adalah mereka yang mampu mempertahankan pernikahan sampai usia senja dan hanya maut yang memisahkan. Mereka beranak cucu bahkan menyaksikan kelahiran dan tumbuh kembang cicit mereka.

Di sisi lain, dewasa ini banyak sekali anak muda yang begitu mengagungkan cinta. Mencintai kekasihnya secara berlebihan seolah dunia hanya milik berdua. Mereka yang mengagungkan rasa tanpa melibatkan logika. Tidak sedikit dari mereka yang kebablasan dan melanggar norma.

Menjalani masa pacaran dengan cara yang tidak terpuji, pergi dan menginap dengan kekasih. Mirisnya ada yang sudah tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan karena alasan belum memiliki cukup biaya untuk meresmikan hubungan dan biaya pesta. Akibatnya hamil di luar nikah kini sudah menjadi hal yang biasa. 

Banyaknya yang hamil di luar nikah dibuktikan dengan maraknya dispensasi nikah karena sudah hamil duluan ysng ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Belum lagi yang tidak menikah dan justru memilih tindakan aborsi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline