Lihat ke Halaman Asli

Diantika IE

Freelancer

Melatih Hal Baik Pada Anak

Diperbarui: 5 Januari 2024   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CDC/unsplash

Melatih hal baik pada anak bisa dibilang gampang-gampang susah. Namun selagi memiliki niat dan tekad yang kuat disertai dengan rasa tanggung jawab bahwa sebagai orangtua kita harus bekerja keras untuk memastikan bahwa anak-anak kita berada pada jalur yang benar pasti kita akan terus melakukannya. 

Termasuk hari ini, saya menemukan beberapa kejadian yang berhasil mengetuk hati saya sebagai orangtua. Sebagai ibu yang memiliki anak semata wayang, merasa harus terus berusaha konsisten untuk menerapkan kebiasaan baik demi agar anak saya menjadi pribadi yang hebat dan menyenangkan. 

Semua berawal dari kejadian tadi pagi saat saya menyengaja jalan-jalan untuk mencari bahan sarapan. Kegiatan jalan kaki memang selalu berhasil mengumpulkan bahan pelajaran dengan penemuan-penemuan kejadian sepanjang perjalanan. 

Hari ini saya betul-betul menemukan kejadian-kejadian yang berhasil menggelitik hati dan pikiran serta membuat saya 'geregetan' ingin meluruskan dan memberi tahu, "begini lho harusnya!" 

Mungkin bisa saja hal yang saya temui ini hal sepele bahkan biasa saja. Atau saya yang malah berlebihan. Namun ketika saya pikir dan kembali menimbang, bahwa yang saya temui tersebut memang keluar dari keumuman. Sampai terlintas dalam pikiran untuk melontarkan pertanyaan 'kenapa sih gak diajarkan untuk membiasakan?'

Selama saya jalan-jalan pagi saya menemukan hal-hal berikut ini. 

1. Anak-anak yang tidak suka makan nasi dan makanan rumah. 

Di warung tempat saya belanja, saya bertemu dengan seorang ibu yang mengeluhkan anaknya yang tidak mau makan nasi. Konon kebiasaan ini muncul karena anaknya terlalu lama tinggal di rumah nenek dan kakeknya. Mereka tidak suka makan nasi dan masakan rumahan. Sampai saat ini jika mereka lapar, maka mereka lebih senang dengan junk food dan mie instan. 

Sang ibu mengeluhkan bahwa kedua anaknya sangat merepotkan karena menguras uang dalam jumlah yang besar setiap harinya. Karena minumnya pun tidak mau air yang ada di rumah harus air kemasan botol dengan kandungan gula buatan tentunya. Sementara penghasilan keluarga pun tergolong biasa saja. 

"Kalau saja mereka mau makan makanan rumah, mungkin kami bisa menabung lebih banyak lagi untuk biaya sekolah mereka yang mahal," keluh sang ibu dengan raut muka yang muram. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline