Ketika berada dalam usia muda bahkan masih labil, kebanyakan perempuan menjadikan paras yang rupawan sebagai kriteria penilaian utama dalam memilih teman dekat.
Alasannya sederhana, mereka senang dengan lelaki yang tampan karena membuat lebih percaya diri, merasa dirinya cukup cantik sehingga mendapatkan lelaki tampan, sampai kepada alasan bisa dibanggakan ketika pergi ke undangan pesta teman.
Namun ketika perempuan beranjak dewasa, ketampanan sudah tidak lagi menjadi dasar utama dalam memilih pasangan. Karena pasangan bukan sekadar teman kencan yang harus selalu asik dibawa ke tempat tongkrongan.
Banyak ragam cara penilaian perempuan kepada lelaki. Cara inilah yang kemudian memengaruhi perempuan dalam minatnya kepada kaum lelaki.
Menjadi alasan untuk melanjutkan hubungannya antara putus atau terus. Serta bahan pertimbangan apakah hubungan yang terlanjur dijalin akan dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius atau tidak.
Ada beberapa cara perempuan menilai kaum lelaki, yang biasanya tercermin dalam kehidupan perempuan itu sendiri dalam memilih lelaki untuk dijadikan teman hidup.
Tentunya isi dari artikel ini hanya sebatas pengamatan penulis selama beberapa tahun, yang diambil dari pengalaman sendiri dan para perempuan di sekeliling penulis. Tentu saja, hasilnya tidak bisa disama ratakan.
Berikut adalah cara perempuan dewasa menilai kaum laki-laki:
1. Punya Apa?
Ada sebagian perempuan yang begitu suka menitik beratkan penilaian kepada lelaki dengan standar penilaian, "punya apa". Artinya, seorang perempuan akan begitu mudah tertarik ketika lelakinya membawa apa, dan datang menggunakan apa.
Jika tidak masuk kriteria, maka berlaku sebaliknya. Lelaki yang tidak sesuai dengan kriteria akan tertolak dari daftar deretan calon pendamping hidupnya.