Lihat ke Halaman Asli

Diantika IE

Freelancer

Merdeka Zaman Now

Diperbarui: 17 Agustus 2020   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsplash/Niu niu

Terlepas dari definisi kata kemerdekaan yang sesungguhnya, bertepatan dengan HUT 75 RI ini banyak orang yang  mendeskripsikan kata merdeka dengan pendapatnya sendiri, dan dengan versinya masing-masing.

Jika menurut bung Karno, kemerdekaan merupakan kebebasan untuk merdeka, dalam artian setiap bangsa merdeka harus punya kebebasan untuk menentukan politik nasionalnya sendiri, merumuskan konsepsi nasionlnya sendiri, tanpa dirintangi dan dihalang-halangi oleh tekanan-tekanan dari pihak luar. Lalu, apakah seluruh warga bangsa Indonesia sudah benar-benar merdeka?

Saya rasa tidak ada yang benar-benar merdeka, jika masing-masing pribadi masih terbelenggu dengan masalahnya sendiri. Banyak orang-orang yang masih merasa terkekang, tidak memiliki kebebasan untuk mengekspresikan dirinya dalam hal-hal yang positif tentunya, untuk mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan zaman penjajahan dulu.

Jika para pahlawan zaman dulu dijajah oleh tekanan dari para kolonial, maka zaman now banyak orang yang dijajah oleh pikirannya sendiri. Terbelenggu oleh asumsi-asumsi yang sesungguhnya belum tentu terjadi. Terhadang oleh ketakutan-ketakutan yang dibuatnya sendiri, padahal tidak semestinya ia secemas itu jika ia memiliki keberanian yang kuat. 

Tidak jarang orang-orang yang memiliki ide brilian malah mendapatkan tekanan karena ketidakmampuan mempertahankan idenya. Orang-orang pintar, pemilik solusi-solusi jitu, malah terusir dari jabatannya karena dihadang oleh orang-orang yang tidak menyukainya. Ia dianggap sebagai orang yang yang berbahaya dan membahayakan.

Memang merdeka bukan berarti setiap orang bebas melakukan apa saja dengan melanggar norma dan aturan. Namun setidaknya seseorang harus bisa menjadi dirinya sendiri dimana ia bebas menuangkan ide-ide positifnya tanpa adanya tekanan dan intimidasi dari orang-orang yang bermaksud mendikte dan menguasai.

Kali ini tidak jarang anak muda yang justru mudah sekali tergiring pada hal-hal negatif. Terbawa arus pergaulan yang tidak sehat. Banyak orang-orang yang begitu terpengaruh oleh kalimat-kalimat negatif yang didapatkannya. Akibatnya korban-korban bullying berjatuhan. Banyak yang depresi karena putus asa akhirnya ia mengakhiri hidupnya.

Orang-orang yang terlalu banyak memikirkan pendapat orang lain kemudian ia merasakan hidupnya penuh tekanan, bisa jadi ini merupakan salah satu ciri orang yang belum memiliki kemerdekaan.

Lalu apakah kemerdekaan yang sesungguhnya bagi pribadi-pribadi masa kini? Mungkin di bawah ini adalah kemerdekaan yang sudah Anda rasakan atau mungkin juga masih belum bisa Anda dapatkan.

1. Bebas dari tekanan

Ketika merasa berada di bawah tekanan seseorang, tentunya sangat tidak menyenangkan. Hidup terasa berada di dalam penjara. Melakukan apapun jauh dari rasa tenang. Anda yang sedang berada dalam tekanan, segera ambil sikap. Jangan mau terus menerus menjadi sasaran empuk sang pengatur. Jika apa yang anda lakukan benar, maka expresikanlah, tanpa harus takut tekanan-tekanan yang berasal dari orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline