Lihat ke Halaman Asli

Diantika IE

Freelancer

5 Pertanyaan Menyebalkan Saat Lebaran yang Hilang Karena Corona

Diperbarui: 24 Mei 2020   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emily Morter/Unsplash

Lebaran kali ini memang berbeda. Adanya pandemi corona telah membuat orang-orang lebih memilih untuk tinggal di rumahnya masing-masing. Aturan PSBB yang diberlakukan, menghambat para pemudik untuk pulang ke kampung halamannya. Hal ini menyebabkan berkurangnya kerumunan dan kumpul-kumpul di rumah saat lebaran. 

Padahal, ketika pulang ke kampung halaman, banyak hal yang didapatkan. Bukan hanya silaturahmi dan bermaaf-maafan, pulang kampung saat lebaran menjadi moment yang paling berkesan. Bahkan bisa jadi, banyak kejadian yang tidak terlupakan walaupun tidak selamanya semuanya menyenangkan. 

Hal yang paling umum dialami oleh pemudik ketika pulang ke kampung halaman adalah, mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak jarang menyinggung perasaan. Bahkan beberapa orang menganggap bawa pertanyaan itu adalah pertanyaan yang paling menyebalkan. 

Namun saat pandemi corona seperti sekarang, pertanyaan itu tidak lagi didapatkan. 

Apa saja pertanyaan tersebut? Apakah kamu pernah mendapatkannya? Mari kita simak!

1. Kapan menikah?

Pertanyaan ini adalah pertanyaan paling menyebalkan, jika didengar oleh orang yang belum juga mendapatkan jodoh. Ketika pulang kampung tidak membawa gandengan untuk dikenalkan sebagai calon pendamping hidup, maka siap-siap saja pertanyaan ini datang menghantam. 

Tidak hanya sampai di sana. Pertanyaan ini pun kemudian akan beranak-pinak, menjadi pertanyaan, mana calonnya? Sama orang mana sekarang? Kapan undangannya? Kok sendiri saja? 

2. Kerja di mana?

Pertanyaan ini tentunya sangat mengganggu dan tidak ingin didengar oleh seseorang yang masih menganggur. Apalagi jika sudah lulus kuliah. 

Seorang fresh graduate, seharusnya memiliki pekerjaan tetap di sebuah perusahaan. Itulah yang ada di dalam pikiran sebagian besar orang-orang di kampung halaman yang masih memiliki pola pikir sederhana. Mereka kira, mencari kerja itu gampang, segampang membalikkan telapak tangan. Padahal, lapangan pekerjaan kini semakin sempit. Tidak mudah seseorang memiliki pekerjaan yang dimimpikannya, kecuali jika ia memiliki ketrampilan yang dapat diandalkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline