Lihat ke Halaman Asli

Diantika IE

Freelancer

Mutiara Embun Pagi Sekolah Hebat di Kabupaten Bandung

Diperbarui: 8 Mei 2020   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Bagai mutiara yang tersembunyi dalam kegelapan, gambaran seperti itulah yang dapat diungkapkan untuk Mutiara Embun Pagi. Sebuah sekolah yang dirintis oleh seseorang yang berhati mulia yang ingin mewujudkan cita-cita orang tuanya memiliki sebuah lembaga pendidikan. Sekolah ini akan kita temui di daerah pegunungan asri menuju kawasan wisata Kawah Kamojang Kabupaten Bandung.

Tidak seperti sekolah rintisan yang lain, SD & TK Mutiara Embun Pagi yang beralamat di Jalan Oma Anggawisatra no. 126 Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung ini, di tahun ketiga sekolah ini telah berdiri begitu kokoh dengan fasilitas yang memadai. Pemilik sangat perhatian pada perkembangan dan kemajuan lembaga. 

Dokumen pribadi

Tidak hanya itu, sebagai sekolah unggulan di kabupaten Bandung, lembaga ini dipercayakan kepada para praktisi pendidikan dimana semangat dan perhatiannya kepada bidang pendidikan sudah tidak dapat diagukan lagi. Menjadikan lembaga ini lebih mantap menatap masa depan dan siap bersaing di dunia global. Mutiara Embun Pagi adalah sebuah tetesan mutiara dari daerah Ibun. Dalam bahasa Indonesia sendiri, Ibun berati Embun. Konon nama ini diambil dan sisesuaikan dengan asal daerahnya, kecamatan Ibun. 

Masalah kualitas pendidik yang bertanggungjawab untuk mengajar dan mendidik para siswa, Mutiara Embun pagi menyiapkan rangkaian tes yang terstruktur dan telah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari. 

Proses penyeleksian bakal calon guru, dilakukan secara seletif dan ketat. Sebagai persiapan tahun pelajaran 2020/2021  misal, hari lalu (7 Juni 2020), lembaga ini melakukan penyeleksian kepada 12 peserta tes yang mengajukan lamaran sebagai pendidik dan tenaga kependidikan yang dilakukan secara serius. 

Dokumen pribadi

Tentunya, rangkaian proses penyeleksian dilakukan dengan tertib, menggunakan protokol kegiatan sesuai dengan masa pandemi corona. Dari mulai kedatangan, peserta diperksa suhu, diwajibkan mengenakan masker, diimbau untuk tidak bersalaman, dan duduk dengan jarak yang diatur sedemikian rupa. 

Proses penyeleksian dimulai dengan pembukaan oleh ketua yayasan, Iim Ibrohim. Kandidat Doktor ini meyampaikan tujuan inti dari seleksi. Iim berharap jika calon guru yang datang melamar memiliki niat yang mulia, semisal ingin menjadi bagian penting dari majunya pendidikan bangsa, pendidikan Islam khusunya. Ia juga berharap, semua peserta mengikuti tes dengan sungguh-sungguh karena pihak yayasan hanya akan mengizinkan bergabung kepada yang memiliki komitmen kuat. 

Rangkaian tes dipandu oleh Ibu Neneng (Kepala Sekolah Mutiara  Embun Pagi) dan guru-guru lain, sebagai penitia penyelenggara seleksi secara apik dan tertib.  Adapaun ragkaian yang harus dilalui oleh peserta tes, dimulai dengan ujian micro teascing di hadapan semua peserta, para guru terdahulu yang turut hadir, serta para pengurus yayasan. Perlu kemampuan dan keberanian khusus untuk dapat tampil di sesi ini. Karena dengan ramainya para peserta yang bertindak sebagai siswa menguji kesabaran dan keberanian sang guru yang sedang praktik mengajar. 

Dokumen pribadi

Tahapan kedua, peserta tes ditantang untuk membuat kreasi dari kertas dalam waktu yang singkat. Ini dimaksudkan untukmelihat seberapa kreatifnya seorang calon guru sekaligus diuji dalam caranya memecahkan masalah. Tahapan ketiga, ini adalah tahapan yang paling unik. Peserta diwajibkan membuat sebuah video dengan objek yang ada di sekitar, alias sekolah itu sendiri dengan waktu yang singkat pula. Tidak lupa, peserta dituntut untuk membuat sebuah "caption" yang menarik sebagai keterangan dari video yang telah dibuatnya.  Tantangan ini dimaksudkan untuk melatih kepedulian guru terhadapa lembaga, di antaranya agar senantiasa bersemangat mengangkat hal baik dan mempublikasinya kepada halayak ramai. Video langsung diperiksa oleh juri hari itu juga. 

Tahap terakhir. Merupakan tahapan yang paling menegangkan. Setiap peserta harus menghadap para pengurus yayasan untuk "diperiksa" beberapa kemampuan. Mengaji, hafalan al-Qur'an, kemampuan bahasa Inggris dan bahasa Arab, kemampuan menyampaikan visi dan misi, serta beberapa pertanyaan terkait dengan kepemimpinan, kemampuan bekerja sama, pemecahan masalah yang mungkin terjadi, komitmen dan kesanggupan.

Meskipun berlangsung dengan serius, sesekali pengurus yayasan tetap melakukan orbolan ringan yang berupa candaan untuk mencairkan suasana. Lalan Syahlani, Nurdin dan Benny, yang juga turut terlibat sebagai penyeleksi, kerap menghadirkan celetukan hangat di tengah-tengah proses wawancara. Hal ini menjadikan peserta yang merasa tegang, dapat menghela napas lega walaupun memang materi wawancara terbilang cukup berat.. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline