Manusia adalah mahluk istimewa yang diciptakan oleh Tuhan. Coba tebak dimana letak istimewanya manusia dibandingkan dengan mahluk lainnya???
Ya, manusia memiliki akal pikiran. Inilah yan membedakan manusia dengan mahluk lainnya. Sesungguhnya mahluk lain seperti binatang juga mempunya kecerdasan atau intelegensi namun tingkat kecerdasan binatang jauh berbeda dengan tingkat kecerdasan manusia. Kecerdasan manusia tersebut berasal dari dalam otak manusia. Dan sadarkah anda bahwa otak manusia memiliki tingkatan-tingkatan?
Tingkatan otak manusia yang pertama adalah otak reptil atau batang otak. Otak ini berfungsi sebagai pengontrol pernafasan, denyut jantung, dan reaksi insting saat berada dalam bahaya atau situasi terancam dan waspada yang dapat melintas dalam benaknya adalah lari atau lawan. Pada tingkat ini sikap manusia anya terbatas pada tindakan-tindakan sederhana yang bersifat refleks semata. Otak ini juga tedapat pada jenis reptil seperti kadal, cicak, buaya dan lain sebagainya. Jadi manusia yang hanya menggunakan otak pada tingkat ini akan bersikap seperti reptil dan binatang. Orang tersebut tidak dapat berpikir kompleks dan hanya mementingkan insting dan nafsu belaka.
Tingkat otak yang kedua adalah otak mamalia sebagai pembungkus otak reptil. Didalam otak mamalia terdapat hormon hypothalamus yang dapat mengubah fisik seseorang layaknya orang dewasa, menyeimbangkan hormon, mengendalikan emosi, rasa lapar, haus, dorongan seksual, serta bagian-bagian penting dari ingatan jangka panjang. Dalam tingkat ini manusia dapat berfikirlebih logis bahkan sudah melibatkan unsur perasaan didalamnya.
Sedagkan tingkatan otak yang terakhir adalah neokorteks atau otak berpikir yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Fungsi otak ini adalah mengendalikan semua hal yang berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan manusia, sehingga dalam bertindak tak hanya mementingkan nafsu dan egonya. Otak inilah yang membuat manusia dapat berpikir secara optimal dan selalu menggunakan akal sehatnya dan bertindak secara terkendali. Neokorteks merupakan bagian yang merajai seluruh bagian otak lain dengan presentasenya 80% dari seluruh bagian otak manusia.
Ketiga tingkatan otak ini menjadi satu kesatuan dan sering disebut sebagai belahan otak kiri dan belahan otak kanan.
Belahan otak kiri memiliki peran yang sangat penting dalam bidang sains, matematika dan bidang-bidang lain yang bersifat teoritis sedangkan belahan otak kanan memiliki peran yang sangat penting dalam bidang kesenian rasa estetika dan bidang-bidang yang terkait. Dalam otak yang tersusun dari berjuta-juta neuron inilah proses berfikir manusia terjadi.Otak manusia perlu diperkaya dengan meberikan timulus-stimulus misalnya dengan belajar atau dengan permainan-permainan yang akan mengasah kinerja dari otak itu sendiri.
Otak manusia perlu selalu diasah agar tajam. Cara mengasah kecerdasan otak yang paling relevan adalah dengan belajar. Dengan cara belajar otak manusia akan terlatih untuk bekerja keras sehingga dia akan cepat tanggap dengan keadaan yang berubah-ubah. Tapi perlu disadari bahwa otak manusia terdiri dari dua belahan yag harus dikembangkan secara seimbang. Belajar akan engembangkan belahan otak kiri sedangkan untuk mengembangkan belahan otak kanan manusia perlu bereksperimen dengan melakukan percobaan atau dengan menggali kreatifitas dengan maksimal dan berjalan seiringan sehingga perkembangan otak kanan dan kiri seimbang.
Kreatifitas pada manusia tidak muncul dengan sendirinya, kreatifitas perlu dilatih dan digali. Salah satu hal yang mempengaruhi kreatifitas dari seseorang adalah bakat yang dimiliki. Jika seseorang memiliki bakat seni pasti orang tersebut akan lebih tertarik mengembangkan bakatnya dalam bermain piano, gitar, menyanyi dan lain sebagainya yang berkaitan dengan bakat yang ia miliki. Namun orang tersebut akan merasa tersiksa ketika ia dipaksa aktif dalam bidang olah raga atau bidang-bidang lain yang tak sejalan. Oleh karena itu sebagai calon pendidik kita harus memahami bakat yang dimiliki oleh peserta didik kita dan dapat mengembangkan bakat yang dimiliki dengan baik sehingga bakat tersebut tidak menjadi bumerang dalam diri anak tersebut.
Sebagai calon pedidik kita juga harus menyiapkan iklim belajar yang aktif dan menyenangkan agar siswa merasa nyaman dan mau untuk menerima berbagai materi yang akan disapaikan oleh guru. Selain menyiapkan matri dan menciptakan suasana yang kondusif. Seorang guru juga harus dapat memastikan bahwa muridnya telah siap dengan materi yang akan disampaikan sehingga tidak terjadi proses pembelajaran yang sia-sia dan siswa kurang memahami materi yang disampaikan. Langkah awal yang biasanya dilakukan oleh seorang guru untuk memastikan siswanya telah siap dengan materi yang akan disampaikan misalnya dengan menampilkan apersepsi atau pengantar dalam pembelajaran yang bisa berupa crita dan pertanyaan-pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu siswa sehingga siswa akan merasa segera menemukan jawaban dari pertayaan pengantar yang disampaikan oleh guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H