Lihat ke Halaman Asli

Bunuh Diri? Ciyuus?...

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Bunuh diri? Ciyus?!

Salam sotoy…

Bagi anda yang sekarang berada di swalayan sedang memilih-milih obat nyamuk cair mana yang rasanya lebih enak untuk diminum, rasa anggur atau duren.

Bagi anda yang sedang menggantungkan leher anda pada seutas tali rapia yang diikatkan pada pohon cabe, atau bagi anda yang sedang mengolesi sekujur tubuh anda dengan mentega, saos tomat dan sebagainya agar tubuh anda tampak menggiurkan bagi para macan lapar saat anda bertandang ke kediaman mereka.

Pokoknya bagi siapapun yang saat ini sedang merancang kematian dirinya sendiri, baiknya tunda dulu niat anda sebelum anda membaca tulisan ini.

Saya tidak berniat melarang anda untuk bunuh diri. Hak anda bagaimana anda akan menjalani hidup atau menghentikannya. Takutnya kalau saya larang akan ada pertanyaan sinis seperti:

“Emang kalo gua idup, elo mau bayarin utang gua yang 5 triliun?”

“Emang kalo gua engga bunuh diri, elo bisa cariin ganti pacar gua yang secakep Narji itu?!” (Narji? cakep?)

“Emangnya kalo gua gak jadi mati, elo bisa hidupin lagi marmot kesayangangua yang mati?!”

Dan dengan keteguhan hati, tentu saja saya akan menjawab;

“Tentu tidak! Apa urusan gua sama utang marmot lo itu?! Eh maksudnya, utang dan marmot lo itu?! Dan siapa juga Narji?”

Maaf di sini bukannya saya bermaksud untuk tidak berempati terhadap masalah yang saat ini sedang anda hadapi. Saya tidak pernah memandang kecil permasalahan seseorang. Sayapun pernah memiliki beberapa problem yang sering membuat saya ingin mengakhiri hidup saya detik itu juga, salah satunya seperti kejadian di suatu senja saat saya tidak sengaja (maaf) buang angin di hadapan pemuda idaman saya. Sumpah deh, rasa malu yang begitu besar yang rasanya membuat saya ikhlas kalo kiamat akan terjadi saat itu juga.

See? Bagaimana sebuah alasan kecil membuat anda mudah mengambil keputusan untuk mati sampai-sampai anda melupakan begitu banyak alasan yang membuat anda masih pantas untuk hidup.

Tuhan tidak akan memberi sebuah masalah yang tidak dapat ditanggung hambaNya. Dan seperti yang pernah dinyanyikan Kelly Clarkson. She said,“what doesn’t kill you, will make you stronger”. Yang Artinya … (tunggu saya cari kamus dulu). Sesuatu yang tidak membunuhmu akan membuatmu lebih kuat. Ya maksudnya suatu hal yang menimpa kamu tapi tidak sampai membuat kamu mati maka itu akan berdampak sebaliknya, membuat kamu lebih kuat.

Ada sebuah solusi untuk mengakhiri masalah. Pertama, hadapi masalah itu sampai tuntas, kedua biarkan saja masalah itu hilang dengan sendirinya. Contohnya seperti pengalaman saya di atas tadi, saya dulu merasa malu berat karena kentut di hadapan kecengan, saking malunya saya sampai berpikir irasional. Saya sempat berniat untuk menguntit pemuda idaman saya tersebut dan tanpa sepengetahuannya, saya akan memukul dia dengan ulekan batu dari belakang dengan harapan dia akan mengalami amnesia. Untungnya seorang teman mengatakan bahwa hal tersebut disebut perbuatan kriminal dan akan membuat saya berurusan dengan polisi. Maka setelah berpikir ulang, sayapun urung melakukannya dan menyimpan ulekan batu milik bunda tercinta kembali ke dapur.

Saya kehabisan akal bagaimana caranya agar tragedi kentut saya terhapus dari ingatan pemuda tampan tersebut tanpa melakukan perbuatan kriminal .

Dan beberapa waktu berlalu dari seorang kenalan, saya mendengar kabar bahwa pemuda idaman yang menjadi saksi tunggal tragedi buang angin saya dulu, sempat rawat inap di rumah sakit karena terserang demam berdarah.Dan setelah kesembuhannya, tanpa dinyana pemuda itu mengalami amnesia dimana dia kehilangan memori tentang kehidupan 5 tahun terakhirnya. Yang berarti memori akan saya sang gadis kentut otomatis akan terdelete pula dalam otaknya.

See?Bagaimana tuhan menyelesaikan masalah sayahe..he..

Yang penting usaha dululah say…

Bagi kalian yang ditinggalkan sesosok atau seekor yang dicintai. Biarkan waktu dan kesabaran anda yang mengobatinya. Tidak sebentar, tapi waktu akan berlalu. Atau pergilah ke tempat baru, suasana baru, dan bertemu orang-orang baru. Lepaskan diri anda dari segala yang mengingatkan anda kepada masalah. Tentu saja bukan untuk selamanya. Hanya sekedar mengendorkan ikat pinggang saat anda kekenyangan karena terlalu banyak makan.Setelah itu anda kaitkan kembali gesper ikat pinggang anda saat perut anda sudah selesai mencerna makanannya.

Selanjutnya, untuk anda yang berniat bunuh diri, sebaiknya periksa saldo amalan anda. Apakah kira-kira pahala anda mencukupi untuk masuk surga. Bagaimana memeriksa jumlah saldo tabungan pahala anda? Itulah masalahnya, tidak ada yang tahu Apakah diri anda tidak akan memalukan untukmenyerahkan diri anda dengan rela ke hadapan sang Pencipta. Lagian katanya, orang yang bunuh diri katannya bakal masuk neraka. Hayoo!..

Berceritalah kepada seseorang. Namun bila anda melakukan kesalahan dengan mencurahkan hati kepada orang-orang yang tidak sensitif yang saat dicurhatin malah bikin hati tambah galau atau malah balik curhat tentang permasalahannya. Maka, berceritalah kepada buku harian, lampiaskan kemarahan anda lewat coretan-coretan di atas kertas.

Alternatif lain, berteriaklah. Sebaiknya jangan berteriak di kawasan yang padat penduduk bila anda tidak ingin dihadiahi cacian dan lemparan barang-barang bekas. Cari bantal dan redamlah teriakan anda. Saya rasa itu cukup membantu. Namun jangan lupa mengganti sarung bantal anda setelahnya (iler bo!)

Lalu sebagai usaha terakhir, mengadulah kepada tuhan. jangan banyak bertanya, tapi meminta.

Seorang tidak pernah berhenti mengajukan kata ‘kenapa?’ kepada tuhan. Namun tuhan tidak akan menjelaskan dengan gamblang dan kita hanya akan mendapatkan jawabannya setelah kita berintropeksi diri.

Jadi, teruslah hidup. Lihat bagaimana prosesnya. Anda tidak tahu bahwa tuhan menyeru semesta agar anda tidak mengatasi semuanya sendiri. Tergantung apakah anda berniat bekerja sama dengan mereka.

Salam sotoy Mardian teguh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline