Lihat ke Halaman Asli

TNI, Polri, dan Pendaki Bersatu Evakuasi Korban Sukhoi Superjet 100

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Kata-kata bijak yang hampir pudar, dan memudar ditengah konflik dan gejolak yang terkadang mendera di sejumlah wilayah. Namun tak dapat dipungkiri, kata sakti bersatu kita teguh bercerai kita runtuh mengokohkan kekuatan kebangsaan dan memberikan angin segar bagi semangat persatuan dan kesatuan.

Kata bersatu merupakan kata mujarab yang akan menyemangati setiap insan Indonesia akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa. Kata bersatu ini pulalah yang memberikan contoh positif dalam melakukan evakuasi pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Cijeruk, Jawa Barat. Kata sakti bersatu itu berfungsi.

Lihatlah, Tim SAR (search and rescue) yang dikoordinasikan Basarnas, tim gabungandari pasukan khusus TNI baik dari Kopassus TNI Angkatan Darat, Marinir TNI Angkatan Laut, Paskas TNI Angkatan Udara bersama dengan Brimob Polri, pendaki gunung dan organisasi kemasyarakatan serta Palang Merah Indonesia (PMI) secara bergotong royong bahu membahu dalam kebersatuan guna mengevakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh dan menabrak tebing Gunung Salak pada Rabu (9/5/2012).

Mereka, para tim SAR serta tim gabungan dari TNI, Polri, PMI dan masyarakat kerja siang dan malam guna memberikan angin segar kepada keluarga korban yang ingin mengetahui jasad keluarganya. Pemandangan ini tentunya sangat menyentuh hati. Mereka, tim SAR dan gabungan berjuang dan mendaki serta menuruni bebukitan yang penuh resiko dan bahaya demi untuk memberikan kejelasan evakuasi korban Sukhoi.

Tanpa lelah meskipun tubuh mereka kelelahan, tim SAR dan tim gabungan menelusuri dan mendaki, serta membuka alur jalan bagi evakuasi korban. Tim terlatih dan mempunyai jiwa yang pemberani serta semangatlah yang mampu menerobos jurang, dan mengevakuasi korban Sukhoi yang pesawatnya hancur karena menabrak tebing gunung.

Patutlah kita contoh kebersamaan dan kebersatuan yang dilakukan oleh tim SAR dan gubungan dalam mengevakuasi korban Sukhoi. Tentu saja kita bisa melihat beberapa catatan positif yang bisa menjadi contoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan pentingnya rasa persatuan dan melakukan tugas sosial serta empati.

Tentu saja, dengan adanya evakuasi korban yang hingga kini masih berlangsung akan memberikan nilai-nilai positif dan semangat positif yang akan memompa kebersamaan dan rasa kebersatuan kita. Melalui persatuan itu pulalah yang akan memupuk kebersamaan antarkomponen di masyarakat akan pentingnya kepercayaan dan merupakan elemen penting dalam pembangunan kebangsaan.

Kebersatuan tim evakuasi Sukhoi Superjet 100 itu juga memberikan contoh tauladan yang ditunjukkan dari personil TNI, Brimob Polri, pendaki gunung, organisasi kemasyarakatan dan juga PMI akan pentingnya kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Disisi lain dari tragedi ini, beberapa elemen masyarakat kita tanpa di komando telah melakukan gelar doa bersama untuk para korban termasuk keluarga korban yang dilakukan secara ikhlas. Ini juga jelas merupakan bentuk lain adanya empati dari saudara sebangsa dan setanah air terhadap saudaranya yang mendapatkan musibah. Dimana adanya musibah telah membuka hati dan pikiran masyarakat kita untuk menunjukkan kepedulian antarsesama saudara.

Ini pulalah yang tentunya akan berdampak positif dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tim evakuasi memberikan contoh tauladan dan kepedulian elemen masyarakat yang menggelar doa bersama, serta media menginformasikan ketauladanan dan kebersamaan tim evakuasi itu doa yang digelar untuk korban; tentu saja akan berdampak positif dalam kehidupan sendi-sendi kebangsaan Indonesia. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh untuk Indonesia selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline