Lihat ke Halaman Asli

Dian Sanjaya

Mahasiswa

Lebaran di Tiongkok

Diperbarui: 6 Juni 2019   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri


Hari kemenangan telah datang, hari penuh kebahagiaan ataskewajiban berpuasa Ramadhan usai ditunaikan. Muslim diseluruh dunia sedangberbahagia menyemarakkan. Tradisi-tradisi perayaan Hari Raya Idul Fitridiberbagai belahan duniapun tak luput dari pandangan. 

Sebagai seorang muslimIndonesia mempunyai tradisi khusus dalam perayaan hari raya. Perayaan tersebutseperti memakai pakaian baru, menerbangkan balon udara, takbir keliling,memakan opor ayam, ketupat dan lain sebagainya. 

Hal-hal yang seperti diatas adalahsesuatu yang identik dengan perayaan hari raya Idul Fitri di Indonesia, lalubagaimana dengan perayaan hari raya Idul Fitri di negara lain? 

Sebagai seorang muslim pastilah momen Hari raya Idul Fitriadalah hari yang penuh makna untuk menghabiskan waktu dengan keluarga. Hal inijuga yang dirasakan oleh mahasiswa muslim asal Indonesia yang sedang tinggal diTiongkok. Kebersamaan bersama keluarga di hari raya Idul Fitri adalah hal yangsangat dirindukan, perayaan yang penuh dengan keceriaan dan kehangatan. 

Namun,dikarenakan tuntutan kewajiban yang menjadikan beberapa mahasiswa muslimIndonesia tidak dapat berkumpul dengan keluarga. Ditengah-tengah kesibukkankuliah dan lain sebagainya, para mahasiwa Indonesia masih menyempatkan diriuntuk melakukan perayaan hari raya Idul Fitri meski tidak sedang di negerisendiri. 

Meski dinegara orang, para mahasiswa muslim sangat antusias dalammerayakan hari raya ini. Setelah malam hari raya sebelumnya diisi denganmelakukan takbir keliling, di ke-esokan harinya diisi dengan jamaah sholat IedBersama. 

Sholat Ied dilakukan di masjid besar Changsha, bersama dengan paramuslim lainnya termasuk muslim Tiongkok maupun para muslim dari negara lainyang sedang tinggal di Changsha.

Di Tiongkok, Changsha pelaksanaan sholat Ied Fitri ada halbeberapa hal yang berbeda dengan negara lain. Dimana kebanyakan di negara lainsholat hari raya dilakukan dipagi hari pukul 7 tepatnya, sedangkan di Changshasendiri sholat dilakukan pada jam 10, pagi menjelang siang. Di awali denganmenyanyikan lagu kebangsaan Tiongkok sebagai wujud penghormatan kepadaTiongkok. 

Lalu ceramah dari Imam besar masjid barulah sholat dilakukan. sholatied berjalan sangat hikmat. Setelah usai prosesi sholat, salam-salaman salingbermaaf-maafan dilakukan. saling meminta maaf atas kesalahan yang pernahdilakukan. lalu dilanjutkan dengan berswafoto bersama dengan muslim-muslimlainnya. 

Menurut sebagian mahasiswa muslim Indonesia, lebaran di Tiongkok sangatlah berbeda dengan di Indonesia, tanpa makanan khas Hari raya seperti opor danketupat, tanpa jajanan hari raya dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. 

Namun tetapterasa berarti karena diisi dengan kegiatan yang bermanfaat bersamamuslim-muslim lainnya. Adapun diantara beberapa mahasiswa yang sudah 3 kalimelewatkan hari raya tidak bersama keluarga, dan hari raya dirayakan diChangsha, mereka menyebutkan ini adalah resiko anak perantauan. Dan merekaberharap semoga di Idul fitri selanjutnya bisa berkumpul dengan Keluarga diIndonesia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline