Lihat ke Halaman Asli

Memberi...GFNM Movement Sharing

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebenarnya hanya ingin berbagi cerita saja menyangkut Give Food Not Money Movement. Beberapa hari belakangan ini saya mengganti uang receh dengan biskuit dengan niatan dapat diberikan kepada anak jalanan yang suka mangkal di beberapa lampu merah yang biasa saya lewati ketika menuju ke tempat aktifitas sehari - hari.

Satu hal yang membuat hati saya miris adalah ketika mengemis dan meminta - minta dijalanan sudah menjadi sebuah pekerjaan. Mungkin hanya saya atau juga anda pernah mengalaminya, ketika dengan ikhlas kita memberikan uang sebagai sedekah, namun si pengemis malah berkata, " 200 buat apaan ? " Itu cukup membuat saya shock, bukan berarti saya pelit tapi pada saat itu, uang yang kebetulan ada di kantong dan dengan cepat dapat saya raih ya segitu. Saya jadi berfikir, sebenarnya yang kekurangan dia atau saya ( berhubung saya masih suka menyimpan uang receh ).

Apakah tidak mungkin, jika anak - anak jalanan akan berfikir demikian ( tidak menghargai uang receh yang diberikan ) ? Nah dengan mengganti uang dengan biskuit, saya dapat melihat mereka lebih senang. Namun yang membuat saya sedikit terkaget - kaget adalah keberanian mereka. Sebenarnya tidak terlalu mengagetkan, karena mereka hidup di jalanan yang terkenal keras, yang membuat mereka harus berani dalam situasi apa pun. Hanya kata - kata ini yang membuat saya terdiam beberapa saat setelah membagikan biskuit kepada mereka, " Om, uangnya mana ? " " Khan sudah saya kasih biskuit, " ujar saya. " Kasihan ibu saya om, itu disana belum makan nasi ... "

( Oh my ..... ) " Benarkah disana ibu kandung kalian saya bertanya dalam hati "

" Saya adanya tinggal biskuit, ini buat ibu kamu semoga bisa untuknahan lapar sedikit " ... tatapan matanya kali ini berbeda dengan yang pertama, kali sedikit terpancar kekecewaan karena tidak diberi uang.

Saya yakin, bahwa anak - anak ini ada yang memberikan komando. Sepertinya mereka takut apabila tidak dapat mengumpulkan uang sesuai target.

Ini saatnya kita melakukan perubahan. Jika para pejabat keberatan / terlalu banyak alasan, mungkin bisa dimulai dari diri kita sendiri. Mudah - mudahan dengan mengubah kebiasaan memberi ini dapat mengurangi eksploitasi terhadapp anak - anak jalanan, dan semoga gerakan ini dapat di dukung oleh masyarakat luas untuk Indonesia yang lebih baik. :D




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline