Lihat ke Halaman Asli

Sekolah atau Keluarga?

Diperbarui: 17 Mei 2016   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Degradasi moral anak Indonesia, salah siapa? Sekolahkah?

 

Sekolah merupakan lembaga formal dimana seorang anak diberi ilmu beragam. Tetapi sekolah bukan berarti menjamin anak yang pintar memiliki 'kepekaan' terhadap lingkungan, maupun sesamanya. Rentan waktu sang anak di sekolah, sekarang ini lebih banyak ketimbang waktu anak untuk diperhatikan oleh keluarganya. Orang tua kebanyakan menyerahkan tanggung jawab anak pada seorang guru.

Padahal, guru hanya fasilitator supaya seorang anak "berotak" bukan sepenuhnya tugas guru untuk menjadikan anak "berakhlak". Peran keluarga tetap nomor satu. Orang tua yang memiliki pemahaman minim terhadap perkembangan anak, tentu berakibat pada personal anak. Bahkan dapat melenyapkan potensi dalam diri anak yang tadinya bisa diterapkan supaya anak tumbuh jadi juara. Hal ini nantinya mempengaruhi sumber daya manusia di Indonesia.

Apakah kualitas manusia hanya dinilai dari ekonomi, prestasi akademik, dan diri yang menonjol saja?

Tidak.

Sebuah bangsa yang luar biasa ialah yang memiliki anak-anak terampil, gemilang dari segi sosial maupun emosional, serta mampu mengendalikan diri sendiri. Dan, pendidikan yang dimaksud bukan semata PR (Pekerjaan Rumah) bagi sekolah. Tetapi mutlak keluarga harus turut serta dan jadi yang utama.

 

Opini ini merupakan buah pikiran murni dari Dian Pertiwi Joshua, Mahasiswi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang diikutsertakan dalam Lomba Jurnalistik Pendidikan Keluarga Tahun 2016 dengan tema, “Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak.” Kompetisi ini diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline