Jakarta- Pemerintah melarang masyarakat untuk mudik di tahun ini. Satgas Penanganan COVID-19 kembali mengingatkan kalau hal ini dilakukan demi mencegah penyebaran infeksi virus corona Covid-19 .
Berbagai cara dilakukan untuk tetap bisa mudik, meski itu bukan hal yang mudah. Bagi mereka yang sudah tidak punya banyak kegiatan selama Ramadan, mereka tak mau ambil risiko dengan mudik sebelum bulan puasa dimulai. Salah satunya dilakukan oleh Faishal, seorang mahasiswa yang kuliah dan tinggal di Jakarta.
ia lebih memilih bisa merayakan lebaran dan menjalankan puasa bersama orangtuanya dan keluarganya di kampung halamannya di Gunung Kidul, Jogjakarta.
Untuk mengantisipasi keputusan pemerintah yang akhirnya melarang mudik, Faishal memutuskan untuk pulang kampung lima hari sebelum bulan puasa, tepatnya pada 8 April kemarin. Ia menggunakan transportasi bus dari sebuah terminal di Pondok Pinang.
"Dari pada nanti nggak bisa mudik karena dilarang, lebih baik saya mudik sebelum masuk bulan puasa. Kebetulan kegiatan kuliah kebanyakan dilakukan online dan nggak ada kegiatan penting selama bulan puasa nanti, jadi saya mudik sebelum puasa," ujar Faishal pada Senin, 24 Mei 2021.
Ia mendapatkan tiket dengan membeli langsung di terminal. Selama perjalanan mudik, ia tetap melaksanakan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku, seperti memakai masker, membawa hand sanitizer dan menjaga jarak selama di dalam bus. Ia sengaja memilih bus karena harga tiketnya tentunya lebih lebih murah ketimbang transportasi lain.
"Untung saja saya sudah mudik duluan, ternyata mudik dilarang lagi di tahun ini. Agak repot juga karena harus menyelesaikan segala urusan sebelum puasa, tapi nggak sia-sia karena akhirnya saya bisa mudik," ucapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H