Lihat ke Halaman Asli

Dian Septiarini

rinidian43@gmail.com

Sepercik Harapan

Diperbarui: 26 Oktober 2021   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepercik Harapan

Memulai hari dengan berangan-angan
Tidak jelas sampai tujuan
Hingga berkelut dengan keadaan
Lalu terjatuh dalam harapan

Harapan itu ada
Mimpi itu nyata
Dan aku harus percaya
Pada titik terang yang ada

Semua orang berjalan cepat sekali
Aku bahkan tak sanggup menuntun langkahku lagi
Haruskah aku berhenti
Setelah semua yang terjadi

Aku ragu
Aku malu
Aku bahkan terjerat rantai putus asa
Ditengah ramainya manusia menggapai asa

Rantai kesedihan mengitari pikiran
Ketakutan menjelma seperti neraka kehidupan
Namun suara hati tidak pernah menyakiti
Bahwa masih ada sepercik harapan

Tetapi aku percaya
Bahwa Tuhan tidak pernah ingkar janji
Takdir itu pasti
Setelah luka ada kebahagiaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline