Lihat ke Halaman Asli

Dian Nitasari

Mahasiswa

Memahami Teori Kepemimpinan Situasional

Diperbarui: 12 Juli 2021   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Adapted from The Hersey and Blanchard Situational Leadership Model / The Center for Leadership Studies, Inc.

Sebelum kita membahas lebih jauh, sebaiknya kita perlu mendefinisikan teori kepemimpinan situasional ini.

Teori kepemimpinan situasional menurut Hersey dan Blanchard merupakan teori yang berfokus kepada karakteristik pengikut yang merupakan elemen penting dari situasi dan secara konsekuen menentukan perilaku pemimpin yang efektif. 

Teori ini menjelaskan bahwa tingkat kesiapan yang dimiliki oleh bawahan itu akan berbeda-beda, dimana orang yang memiliki kesiapan tugas yang rendah merupakan orang memiliki sedikit kemampuan atau kurangnya pelatihan. 

Sedangkan untuk orang yang memiliki kesiapan tugas yang tinggi merupakan orang yang memiliki kemampuan yang tinggi dan juga sudah sering menjalankan pelatihan, sehingga memiliki keterampilan yang lebih.

Didalam teori kepemimpinan situasional ini kita dapat melihat bagaimana gaya pemimpin dalam memimpin pegawainya dan juga dapat melihat bagaimana kesiapan pengikutnya. Didalam buku Richard L.Daft yang berjudul "The Leadership Experience" terdapat "The Situasional Model of Leadership" yang dapat mendeskripsikan model kepemimpinan situasional:

Gambar tersebut menunjukan bahwa terdapat leader style yang terdiri dari 4 yaitu S1 (telling), S2 (selling), S3 (participating) dan S4 (delegating). Dan juga terdapat follower readniess yang terdiri dari R1, R2, R3, R4.

Untuk S1 selling, menggambarkan gaya kepemimpinan yang memiliki rasa peduli tiggi terhadap tugas, namun memiliki rasa peduli yang rendah terhadap orang dan hubungan. Sehingga pemimpin lebih menekankan kepada tugas dan memberikan tujuan dan instruksi yang jelas, agar tugas tersebut dapat dikerjakan dengan baik dan benar.  

Kemudian terdapat S2 telling, menggambarkan gaya kepemimpinan yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap hubungan dan tugas. Sehingga pemimpin  selain memberikan instruksi tugas, tetapi memberikan motivasi dan juga memberi pengikut kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan kejelasan tentang permintaan pekerjaan. 

Selanjutnya terdapat S3 participating, menggambarkan gaya kepemimpinan yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi, dimana terlihat dari hubungan yang baik, dan pada paricipating ini pemimpin memiliki rasa kepedulian yang rendah terhadap tugas. Karena pemimpin ingin melihat partisipasi dari pegawainya, sehingga pemimpin berusaha memberikan dorongan kepada pegawainya agar mampu berkonsultasi dengan pengikut, dan juga terdapatnya pengambilan keputusan. 

Yang terkahir yaitu S4 delegating, menggambarkan gaya kepemimpinan yang memiliki rasa kepedulian  yang rendah untuk tugas dan kepudlian yang rendah terhadap hubungan lain. Karena pemimpin hanya memberikan arahan, dan arahan yang diberikanpun terbatas, dimana tanggung jawab sepenuhnya atas pengambilan keputusan berada ditangan pengikut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline