Lihat ke Halaman Asli

Diannita Harahap

TERVERIFIKASI

Microbiologist

Membantu Menggapai Kecerdasan Emosional Si Kecil

Diperbarui: 5 Juli 2023   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi keceriaan anak-anak. Sumber : unsplash.com/Allen Taylor

Kecerdasan emosional satu dari kecerdasan majemuk yang dimiliki anak. Goleman menetapkan kecerdasan ini dengan menitikberatkan pada kecerdasan personal, baik intrapersonal maupun interpersonal.

Banyak kasus ditemukan jika seorang anak mengalami hambatan pada kecerdasan emosional maka dapat dipastikan mengalami kesulitan dalam mengelola memori, pemahaman dan terkendala dalam membuat keputusan meskipun sederhana.

Candace dalam Given menyebutkan bahwa tubuh sebagai wadah berbagai fungsi sistemik terhubung langsung dengan otak melalui emosi. Sehingga keterhubungan ini dapat memasok ketersediaan energi dalam mendukung prestasi akademik, kesehatan dan kesuksesan pribadi anak. Tambahan dalam tulisannya disebut bahwa semua aktivitas hidup manusia dikendalikan oleh emosi.

Lalu bagaimana agar anak dapat mengelola emosional dengan baik sedari dini?

1.  Dampingi tumbuh kembang anak secara berimbang 

Parents dapat memainkan peran sebagai Ayah dan Bunda dalam kehadiran yang nyata. Hadir sebagai penyeimbang kecerdasan intelektual dan emosional sekaligus. 

Bagaimana jika satu diantaranya sudah tidak ada? Sosok dalam figur tetap dapat kita libatkan agar anak tetap merasa bersama sosok tersebut. "Ayah adik dulu bilang sama Bunda, Ayah bangga kalau Adik rajin belajar". Dengan demikian beberapa manfaat diperoleh, kehadiran meski tidak utuh dan penguatan karena Bunda termasuk orang yang sangat dipercaya. Repetisi setiap hari akan berpengaruh terhadap pola-pola emosi dalam diri anak.

2.  Berikan kesempatan mengenyam pendidikan usia dini

Menurut UNESCO, anak usia dini digolongkan dalam rentang 0-8 tahun sedangkan di Indonesia sendiri melalui Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 menetapkan anak usia dini pada 0-6 tahun.

Parents dapat memberikan kesempatan anak mengenyam pendidikan anak usia dini (PAUD) mulai usia 4 tahun. Dengan memberikan kesempatan ini anak memperoleh pendampingan oleh ahli pada periode emasnya.

Dimana pada masa ini perkembangan sel-sel otak sangat cepat dan kemampuan menyerap stimulus ekternal dirinya secara sengaja ataupun tidak sengaja sungguh baik. 

Selain itu kesempatan ini memberikan peluang anak berbaur dengan anak lain seusianya. Anak akan belajar menyelesaikan tuntutan dan tekanan lingkungan dengan cara yang baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline