Jamu tradisional Indonesia bergeliat kembali dengan pemberdayaan wisata kebugaran di kancah global. Banyak diantara jamu diramu dari rempah tunggal maupun perpaduan apik beberapa rempah dan tanaman herbal.
Wisata kebugaran dipahami sebagai serangkaian aktivitas bepergian ke suatu tempat sebagai upaya memperluas pengetahuan mengenai aktivitas yang menunjang kebugaran dan kesehatan.
Wellness tourism biasanya bersanding dengan medical tourism. Dengan berwisata mendapatkan manfaat kebugaran dan kesehatan sekaligus.
Berbagai sumber menyebutkan di Indonesia sendiri telah ada 3 kota percontohan destinasi wisata semacam ini. Solo, Yogyakarta dan Bali.
Berbekal negara megabiodiversitas harusnya tidak cukup hanya tiga kota tersebut saja yang berani memasang target mendukung wisata kebugaran. Sabang sampai Merauke kaya rempah dan herbal.
Sebagai penyemangat sebut saja wisata herbal Hortus Medicus di Tawangmangu. Menjelajah kebun dan Museum, pelatihan minyak atsiri, yoga serta mencoba langsung herbal dan rempah yang tersedia di sana.
Adapula paket wisata Lawu eco-wellness dengan menjelajahi Kebun Teh Kemuning di Lereng Gunung Lawu. Pengunjung bisa sekaligus merasakan dan belajar bagaimana sensasi membuat teh di kaki gunung sekaligus berswafoto.
Demikian pula dengan Yogyakarta mengutip ujaran Joko Pinurbo Yogya kota yang terbuat dari rindu, eaaaaa...
Pun Yogya mendukung wisata ini dengan menyediakan banyak paket eksplorasi empon-empon di pasar, belajar herbal, berkunjung ke warung jamu legendaris dan cupping jamu.