Lihat ke Halaman Asli

Diannita Harahap

TERVERIFIKASI

Microbiologist

Kosmetik Vegan, Uji Non-Hewan dan Peluang Industri Maklon Kosmetik di Indonesia

Diperbarui: 16 Mei 2023   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kosmetik vegan. Sumber : freepik.com/freepik

Kosmetik tidak lepas dari kehidupan harian manusia. Bahkan untuk wanita, ritual menggunakan kosmetik menjadi "waktu bahagia" untuk memulai dan menutup hari. Me time istilahnya.

Kita sangat mengenal makanan vegetarian dan vegan. Kompasiana juga pernah menjadikan topik pilihan masalah ini.

Wawasan lebih lanjut dengan berdiskusi sisi lain vegan dalam kosmetik. Artinya kosmetik bebas dari bahan dasar hewani.

Untuk sebagian orang dengan tipe kulit sensitif serta keluhan lainnya menjalankan pola hidup kosmetik berkesadaran (mindful skincare) itu sangat dianjurkan. Berkesadaran artinya paham dengan kebutuhan dirinya termasuk personal care seperti kosmetik.

Berkesadaran baik dari segi jumlah, jenis dan efisiensi waktu serta limbah kemasan yang ditimbulkan. Kebutuhan dasar kosmetik diantaranya cleanse-moisturize-protect. Bisa dibayangkan ya jika menerapkan 10 langkah rutin berkosmetik. Wow.

Dari kebutuhan dasar tersebut kemudian dapat ditentukan produk darurat apa saja sebenarnya sesuai kebutuhan. Sisanya ya dapat setakar dengan kebutuhan tambahan kita masing-masing.

Contohnya jika keseharian beraktifitas harus menggunakan alas bedak maka pastinya membutuhkan pembersih riasan (make-up remover) sebelum mencuci muka dengan sabun pencuci muka. Tekstur alas bedak sendiri cenderung sangat menempel dan agak sukar dibersihkan langsung dengan sabun pencuci wajah.

Kembali pada bahasan kosmetik berkesadaran. Hal ini juga dapat diterapkan pada si kulit sensitif tadi. Begitu salah memilih jenis kosmetik maka ada saja gejala penyakit yang muncul diantaranya alergi, iritasi, hingga peradangan.

Bahan dasar hewani dalam kosmetik 

Pertimbangan utama untuk meniadakan unsur hewani dalam kosmetik yaitu kelestarian hewan dan dampak pada lingkungan. Selain itu, beberapa dari kandungan hewani dalam kosmetik yang sering dihindari bagi si empunya kulit sensitif diantaranya sebagai berikut.

  • Snail Mucin (lender Siput) digunakan dalam perawatan kulit wajah sebagai anti penuaan, mengenyalkan kulit dan mengurangi jerawat.
  • Stearic acid (lemak hewan), asam stearat sering terkandung pada losion, krim, sabun, produk rambut, atau deodoran.
  • Carmine (pewarna merah alami dari serangga yang dihaluskan) terdapat pada produk kosmetik bibir, kuku dan perona pipi.
  • Guanine (bahan dari sisik ikan)
  • Rambut hewan (dari hewan sejenis luwak) digunakan pada bulu mata palsu.
  • Lanolin (minyak bulu domba) digunakan dalam krim cukur, losion dan balsam, pengoles sarung tangan atlet baseball
  • Squalene (minyak hati ikan hiu) digunakan dalam formulasi menyamarkan bekas luka juga produk perlindungan dari sinar UV.
  • Keratin (protein jaringan hewan) digunakan dalam perawatan rambut rusak
  • Gelatin (ekstraksi kolagen hewan) digunakan dalam produk pelembab dan losion.
  • Beeswax (lilin lebah) digunakan sebagai pengental dalam formulasi kosmetik
  • Kandungan susu digunakan sebagai bahan losion dan sebagainya
  • Kolagen (protein serat sapi : kuku, ligamen, kulit dan tulang) digunakan dalam suplemen anti penuaan.
  • Silk protein (serat ulat sutra) digunakan pada produk perawatan rambut dan kulit
  • Shellac (getah serangga) digunakan pada pemoles kuku dan produk rambut
  • Madu dan Sarang Lebah digunakan pada produk masker, pelembab, produk perawatan bibir dan serum wajah.
  • Musk (kelenjar perut rusa jantan) digunakan pada aroma parfum yaitu musk.
  • Cochineal (pewarna serangga)

Mengenal kosmetik vegan sekaligus pengujian tanpa hewan percobaan (cruelty free)

Kosmetik vegan dapat dilengkapi dengan logo/stiker cruelty free dengan lambang kelinci. Artinya kandungan kosmetik tidak berbahan hewani dan tidak mengujikan pada hewan percobaan. Produsen wajib memberi label tersebut untuk melindungi hak konsumen atas pemilihan produk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline