Lihat ke Halaman Asli

Diannita Harahap

TERVERIFIKASI

Microbiologist

Perkara Nama dan Bentuk Produk Tak Dapat Sertifikasi Halal

Diperbarui: 10 April 2023   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi rak produk pangan halal di supermarket. (sumber: SHUTTERSTOCK/Jacky D via kompas.com)

Pasar domestik menghadirkan industri produk halal yang berkembang pesat sejalan dengan peningkatan kesadaran atas konsumsi produk dan layanan halal.

Persaingan penjualan produk menuntut para penjual makanan dan minuman selalu berinovasi terhadap cita rasa, bentuk sajian serta nama produk yang diperjualbelikan. Ketiga aspek produk ini menjadi satu dari sebelas perhatian dalam pemberian izin sertifikat halal.

Aturan yang mengacu pada sebelas kriteria Sistem Jaminan Halal (SJH) pada HAS 23000 dan diperkuat oleh Surat Keputusan Direktur LPPOM MUI No. SK46/Dir/LPPOM MUI/XII/14 memperkuat penjelasan nama dan bentuk produk yang tidak dapat disertifikasi halal.

Adapun penjelasan kriteria di atas sebagai berikut :

Pertama, merk/nama produk tidak boleh menggunakan nama yang mengarah pada sesuatu yang diharamkan atau yang telah dinyatakan haram oleh MUI. 

Contoh: nama yang mengandung nama minuman keras, nama binatang haram, sesuatu yang mengandung kata berkonotasi kekufuran dan kebatilan seperti setan, kuntilanak dan sebagainya. 

Selain itu nama produk dengan konotasi erotis dan vulgar juga tidak dibenarkan untuk diberikan sertifikat halal.

Kedua, karakteristik/profil sensorik produk tidak boleh memiliki kecenderungan bau atau rasa yang mengarah pada produk haram atau yang telah dinyatakan haram oleh MUI. 

Contoh : penggunaan angciu (arak fermentasi) pada beberapa masakan nasi goreng, capcay dan sebagainya. 

Juga perasa dan aroma rum, yang berasal dari minuman beralkohol baik sebagai bahan tambahan roti, es krim dan sebagainya. Dilansir dari The Spruce Eats via Kompas.com, rum mengandung alkohol sekitar 40 %.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline