Lihat ke Halaman Asli

Diannita Harahap

TERVERIFIKASI

Microbiologist

Puasa Vs Alergi

Diperbarui: 26 Maret 2023   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gejala alergi. Sumber : freepik.com/Drazen Zigic

Banyak anggapan menjalankan ibadah puasa maupun pola hidup dengan puasa dapat mencegah munculnya penyakit. Salah satu penyakit yang biasanya berlanjut dari usia dini hingga remaja dan dewasa maupun baru muncul ketika seseorang menginjak usia dewasa yaitu alergi.

Alergi dan Alergen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia alergi diterjemahkan sebagai keadaan sangat peka terhadap penyebab tertentu yang dalam kadar tertentu tidak membahayakan bagi sebagian orang.

Melansir klikdokter, Imunoglobulin E (IgE) sebuah antibodi manusia yang mencetus alergi.

Ilustrasi sumber alergen. Sumber : gridhealth.id

Akses masuk bahan pencetus alergi (alergen) ke dalam tubuh manusia melalui beberapa akses yakni:

1) kontak kulit

Alodokter mencatat terdapat banyak tumbuhan dengan sifat alergen yang menyebabkan kepekaan terhadap kulit. Contoh tumbuhan yang dimaksud yaitu Poison ivy atau Jelatang (Toxicodendron radicans) dan Gympie-gympie (Dendrocnide moroides)

Selain alergen oleh tumbuhan, bulu hewan kesayangan juga untuk sebagian orang merupakan alergen jika kontak dengan kulit. Pencetus yang lain yaitu serbuk sari bunga dan getah tumbuhan (lateks) maupun produk berbahan dasar lateks seperti sarung tangan berbahan karet

2) peredaran darah melalui injeksi

Suntikan pada konteks ini dapat disebabkan faktor sengaja oleh jarum suntikan obat-obatan maupun tidak sengaja oleh gigitan serangga. Serangga memiliki organ khusus yang dapat kontak dengan kulit dan zat yang ditinggalkan menembus peredaran darah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline