Ada lingkungan kecil di dalam tubuh kita yang harus dijaga seimbang, seperti euforia menjaga alam tetap lestari. -DH-
Ulasan kali ini merupakan rangkuman materi dalam forum akademik dengan tajuk membangun R&D berbasis sains mikrobioma dan keanekaragaman hayati. Isu yang dipaparkan terkait mikrobioma di berbagai sisi kehidupan. Beberapa pakar menjadi pemateri dalam diskusi ini.
Perubahan yang terjadi pada tatanan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan disebabkan oleh aktivitas antropogenik berdampak, praktik yang tidak seimbang (disbiosis) terus berlangsung serta munculnya wabah penyakit. Sementara ketidakseimbangan lingkungan dapat disebabkan karena faktor perubahan iklim, hilangnya integritas biosfer dan perubahan siklus biogeokimia.
Mikrobioma tubuh manusia
Tubuh manusia terdiri dari 25 % sel tubuh dan sisanya merupakan mikrobioma. Sebesar hanya 10 % fungsi fisiologis tubuh manusia dapat berlangsung mandiri. Sisanya proses dapat berlangsung dengan mengandalkan interaksi dengan mikrobioma dalam tubuh. Misalnya produksi vitamin K di usus oleh mikroba usus.
Apa sebenarnya mikrobioma?
Mikrobioma merupakan sekumpulan mikroba yang sinergis sehingga membentuk ekosistem unik. Mikroba membentuk ekosistem alami di dalam tubuh dan mendukung banyak peran fisik dan psikis manusia.
Pada tubuh manusia mikrobioma membentuk struktur pada beberapa organ seperti kulit, rongga mulut, sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem reproduksi dan sistem organ lainnya dalam tubuh.
Mikrobioma merupakan investasi lahiriah yang diperoleh melalui proses kelahiran (rahim dan kontak kulit), pemberian Air Susu Ibu (ASI), serta yang diperoleh melalui lingkungan termasuk aktivitas keseharian manusia.