Saya tidak mau pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki terkubur bersama tubuh saya ketika mati kelak. - Bob Sadino-
Tidak jarang sebuah wadah pendidikan mengharapkan lulusannya mandiri mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Pengetahuan, keterampilan dan sikap ilmiah berbasis teknologi menjadi pondasi pengembangan bisnis.
Sesuai dengan fokus Education for Sustainable Development (ESD) seorang lulusan dapat mengambil peluang yang ada dalam masyarakat. Proaktif membangun masyarakat dari sektor-sektor keilmuan yang dikuasainya.
Peran wirausahawan di bidang biologi (biopreneur) mengaplikasikan prinsip-prinsip biologi dalam mengembangkan model bisnis berbasis keanekaragaman hayati. Bisnis yang dibangun terintegrasi dan berkelanjutan sesuai dengan target global di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan.
1. Wisata budidaya Jamur Tiram
Budidaya Jamur Tiram dapat dikelola mulai dari pembibitan dan pembesaran hingga panen. Biopreneur harus paham benar bagaimana jamur dan media pertumbuhan (baglog), jenis media pertumbuhan yang dapat digunakan, sterilisasi baglog, pemeliharaan hingga panen. Pengunjung juga dapat belajar membuat baglog.
Memahami apa yang menjadi kendala dalam budidaya seperti jamur kontaminan yang dapat mengganggu pertumbuhan komoditi. Selain itu penanganan limbah pasca panen jamur membutuhkan pengetahuan lanjutan yang menarik jika dapat dibagikan kepada pengunjung yang datang.
Konsep wisata Jamur Tiram ini dapat dikemas dengan menyediakan dapur pengolahan jamur. Terdapat informasi lengkap mengenai olahan jamur menjadi produk bermanfaat. Sehingga tidak hanya sekedar datang melihat budidaya namun pengunjung juga dapat mencicipi racikan hasil budidaya sendiri.
2. Pertanian hidroponik pada taman dinding (vertical garden)