Lihat ke Halaman Asli

Diannita Harahap

TERVERIFIKASI

Microbiologist

Bioaerosol dan Tantangan Udara Berkualitas pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)

Diperbarui: 19 Februari 2023   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TPA Telaga Punggur via Media Center Batam

Sebagian sampah didaur ulang, sebagian dibuang, sebagian berakhir di tempat yang seharusnya tidak berakhir. - Carlo Ratti-

Persembahan untuk Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2023

Mengenal Bioaerosol dan Landfill pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)

Bioaerosol merupakan partikulat yang secara sementara berada di udara, bersifat non-patogen maupun patogen. Partikel ini dapat juga berperan sebagai airbone disease (penyakit terbawa udara). Beberapa diantara partikel ini dapat berupa senyawa organik, anorganik, debu, dan mikroba.

Bioaerosol dapat mempengaruhi kualitas udara. Sifat bioaerosol dengan kecenderungan terdistribusi ke seluruh tempat. 

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah menjadi hal penting untuk dimiliki sebuah kota atau kabupaten sebagai lokalisasi produksi sampah masyarakat.

Pengelolaan sampah diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008. Pengelolaan sampah diharapkan dapat mengembalikan karakteristik, komposisi dan jumlah fisik sampah ke media lingkungan dengan pertimbangan keamanan bagi manusia dan lingkungan.

Proses penguraian sampah pada TPA dikenal dengan metode penimbunan sampah (landfill). Metode ini dipilih dengan membuat cekungan di tanah dan pertimbangan resiko cemaran sampah terhadap air tanah dan udara lebih kecil.

Namun demikian tetap saja proses anaerobik oleh mikroba timbunan sampah menghasilkan hasil samping yang penting untuk diperhatikan keberlanjutan pengolahannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline