Mengenal agar art
Melukis telah dikenal sebagai aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media. Tidak berbeda yang dilakukan di atas media pertumbuhan mikroorganisme (mikroba) yaitu media agar-agar.
Media agar-agar yang terformulasi kemudian dipadatkan di dalam cawan petri dan mengandung nutrisi tumbuh bagi mikroba. Jika merunut cawan petri itu apa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cawan petri merupakan cawan kecil dangkal, terbuat dari gelas, bertutup lepas, digunakan untuk menumbuhkan bakteri.
Bahan agar sebagai media yang dipilih juga berwarna netral sehingga kontras dengan warna goresan mikroba yang akan ditumbuhkan nantinya.
Alat yang dibutuhkan seperti jarum ose, tusuk gigi yang telah disterilkan, sterile swab, kultur kerja dan media padat agar steril dalam cawan petri. Adapun rangkaian kegiatan inokulasi masing-masing kultur dilakukan di dalam kabin steril laminar air flow.
Penemu seni bakteri ini sendiri juga dikenal sebagai sebagai penemu jamur penghasil antibiotik, Alexander Flemming. Sejak sebelum Tahun 1930-an Flemming terdaftar sebagai anggota seniman lukis dari Chelsea Art Club.
Lukisan kultur bakteri yang digores pada permukaan media agar ataupun gelatin. Tokoh-tokoh yang menjadi objek lukis bakteri oleh Flemming kala itu yakni tentara, balerina dan obyek kecil lainnya.
Flemming melukis bermacam-macam bentuk dengan menggunakan kombinasi ragam spesies mikroorganime. Seni ini pun berkembang hingga kini.
Interpretasi warna kultur bakteri dalam media agar
Bakteri yang dipilih sebagai bahan melukis biasanya terdiri dari bakteri berpigmen dapat tunggal maupun kombinasi beberapa spesies berbeda. Kemampuan tumbuh dan metabolisme mikroba diinterpretasikan dengan perubahan warna setelah proses inkubasi selama kurang lebih 24 jam.