Sinopsis buku:
BERAPA pun bobotnya, nyaris tak ada perjalanan dilakukan tanpa memikirkan bagasi dan muatannya. Perjalanan selalu tentang apa dibawa dan ditinggalkan.
Pulang-Pergi: Yang Dibawa dan Ditinggalkan adalah sehimpun kisah perjalanan Alexander Thian bersama muatannya. Muatan itu menyembunyikan rahasia tentang seorang anak laki-laki kurus yang harus meninggalkan kampung halamannya, Pontianak, sejak kepergian sang ayah.
Sendirian, ia menghadapi ketidakadilan dunia dan trauma akibat kehilangan, ditinggalkan, serta ditelantarkan. Alex menyusuri dunia dengan memanggul amarah terpendam, kekecewaan terhadap keadaan, perasaan kecil dan tak berarti akibat perundungan, serta depresi karena kesepian.
Berlatar Pontianak, Malang, Bali, Belanda, Prancis, hingga Islandia, Alex membongkar muatannya satu per satu: memilih apa-apa yang akan terus dibawa hingga ke hari depan dan meninggalkan apa-apa yang memberatkan langkah di perjalanan.
Review buku:
Ini merupakan buku pertama dari karya Alexander Thian yang saya baca. Saya tahu buku ini berawal dari media sosial Instagram dan menjadikan buku ini salah satu whislist agenda yang ingin saya beli dari pertengahan tahun 2023 lalu, cuman buku ini belum terealisasikan terbeli oleh saya di waktu itu.
Beruntungnya saya, ketika saya jalan - jalan di Gramedia sekitar seminggu yang lalu saya melihat buku ini tertumpuk di etalase buku , tanpa berpikir panjang saya ambil buku ini dan saya bawa satu buku ini ke kasir untuk saya bayar. Butuh waktu 3 hari bagi saya untuk menyelesaikan buku ini, dan saya selama membaca buku ini merasa enjoy, tawa, sedih menjadi satu. Ada satu kalimat yang terpikir oleh saya setelah berhasil menyelesaikan buku ini yaitu:
" Ada yang orang diuji dengan banyak rasa kehilangan, tetapi ada beberapa orang juga menerima banyak hal untuk diuji kemurnian hidupnya."
Buku ini berkisah tentang Alexander Thian atau yang biasa disapa koh Alex dengan user name instagram : @amrazing yang sedari kecil mengalami kepahitan hidup begitu mendalam yang selalu beruntun menghampiri hidupnya, namun pelan-pelan tapi pasti koh Alex bisa mewujudkan impiannya sedari kecil yaitu melihat Aurora Borealis di Islandia, keajaiban langit bercahaya bumi di Utara. Bahkan impian itu sempat ditertawakan oleh keluarga koh Alex sendiri.