Lihat ke Halaman Asli

Love, Thanks, and Apologize

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Kalau ada orang kasi sesuatu ambil dengan tangan kanan,jangan lupa bilang terima kasih, ingat juga untuk memberi "

" Kalau salah ya minta maaf, kalau benar ya pertahankan"

[caption id="attachment_115722" align="alignleft" width="300" caption="Coretan tanganku"][/caption] Begitulah Kalimat-kalimat yang terucap berulang dari mulut mama saat aku kecil dan masih terus kuingat hingga sekarang. Sebuah bentuk pengajaran yang sempurna oleh orangtua namun menjadi tidak sempurna jika sang anak lupa menerapkannya. Kemudian pertanyaannya adalah apakah kita sudah mempraktekkannya? Bukankah sangat penting untuk dipraktekkan? Mengasihi dalam kehidupan kita harus diterapkan tidak hanya melalui perkataan namun juga perbuatan yg benar (bdk. 1Yoh 3:18 dan Roma 12 : 9-16). Karena Kasih adalah hal terbesar yang berasal dari ALLAH dan akan menjadi buah-buah berkat (bdk. 1Yoh 4:16, 1Pet 3:8-12, Gal 5:22-23, Rom 13:10).

Mari kita mulai dari hal terdekat dalam hidup kita yaitu orangtua kita. Apakah selama hidup kita, kita pernah mengungkapkan kasih kita pada mereka? Seberapa sering kita mengatakan "i love you, mom..dad"? Seberapa sering kita berbuat sesuatu yang menyenangkan hati mereka? Pernahkah kita mengatakan "thanks for all mom..dad!"? Pernahkah kita meminta maaf segera setelah kita mengecewakan mereka? Atau kita belum pernah sama sekali mengatakan dan melakukannya.

Ada pepatah Cina berbunyi demikian : Untuk memahami perasaan orangtua kita,kita harus membesarkan anak-anak. Yaa...bagaimana perasaan saudara jika saudara menjadi orangtua yang melihat dan mendengar bahwa anak saudara melupakan hal-hal baik yang telah saudara ajarkan pada mereka?Jawablah pertanyaan itu nanti setelah saudara menjadi orangtua karena sekarang saya mengajak anda untuk sedikit berpikir apakah saudara akan mengatakan dan melakukannya setelah ini atau tidak. Mengingat kita telah banyak belajar dari pengalaman oranglain yang tidak sempat mengatakan dan mengungkapkan bahwa mereka sangat mencintai orangtua mereka, belum sempat mengucap terima kasih atau maaf sedang orangtua kita akan terus menua dan akhirnya layu ditelan waktu. Mengasihi orang tua adalah kebutuhan dasar manusia,maka hal ini perlu dan harus (bdk. Perintah Allah ketiga, Kolose 3:20, dan Efesus 6:2-3). Maka sebelum terlambat Go home and Loves your family (bdk. Mother Theressa Quote).

Jika kita telah melalui tahap sebagai seorang anak maka kita juga akan melalui tahap dimana kita berada diluar bersama orang-orang yang tidak memiliki hubungan darah dengan kita. Kita menyebut orang-orang diluar diri kita dengan sebutan sesama. Kita pun harus mengasihi sesama untuk menciptakan suatu harmonisme dan perdamaian (bdk. Mat 22:39-40,Yoh 15:9-17, Gal 6:1-10).

Setelah menilik dari orang terdekat, kita akan melihat apakah kita sudah menerapkannya terhadap sesama dalam masyarakat? Dunia saat ini semakin kehilangan buah-buah kasih dan kita diharuskan dengan bijak menilai zaman. Di dalam masyarakat, "kegiatan mengasihi" dapat kita lakukan melalui hal-hal kecil (bdk. Mat 25:45 dan Mat 18:15) dan selalu membuka diri untuk memaafkan kesalahan sesama baik teman atau lawan (bdk. Mat 18:21-35 dan Luk 6:27-36). Marilah lihat seberapa banyak orang-orang yg menderita karena miskin, anak-anak terlantar dan lapar, dan kematian karena kemiskinan, mereka semua butuh uluran tangan kita. Letakkanlah tangan kita diatas tangan mereka. Karena seperti yang dikatakan Mother Theressa tidak ada satupun orang yang layak mati dalam kesendirian. We are needed by them. Dan isu yang tidak kalah heboh adalah peperangan yang menewaskan banyak jiwa,memusnahkan banyak sumber daya alam dan harta benda. Semua hal tersebut dikarenakan arogansi diri hingga terus saling menghakimi dan tidak mau memaafkan. Setiap hati harus memunculkan perdamaian.

Saya mengingat sesuatu yang berharga sebelum terlelap malam ini. Bapa yang Maharahim, bantulah saya menjadi Anak Terang yang mampu mengasihi. Maafkan saya karena menyakiti hati Putera-Mu Kristus Tuhan dan Terimakasih atas semua yang Engkau beri dalam hidupku. Amin!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline