Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Anak Muda yang Divergen atau Konvergen?

Diperbarui: 2 Juni 2024   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjadi Anak Muda yang Divergen atau Konvergen?

Mengutip kalimat Pak Gita Wirjawan, "lebih baik tipis tapi dalam atau lebar tapi dangkal ?."

Kita sering kali bertemu dengan orang-orang yang memiliki wawasan sangat luas dan serbabisa dalam berbagai bidang dan pekerjaan, meskipun mereka tidak terlalu mendalami satu pekerjaan tertentu. Namun, kita juga pasti pernah bertemu dengan orang-orang yang sangat ahli dalam satu bidang pekerjaan, tetapi kurang mampu dalam hal-hal lain di luar bidang keahlian mereka.

Apa Itu Divergen?

Pemikiran divergen adalah cara berpikir yang melibatkan banyak ide berbeda untuk satu masalah. Bayangkan kamu sedang brainstorming, dan kamu menghasilkan banyak ide gila dan kreatif. Itulah pemikiran divergen. Orang yang berpikir secara divergen cenderung suka mengeksplorasi banyak kemungkinan dan tidak takut mencoba hal-hal baru. Mereka adalah para inovator dan pencipta.

Misalnya, dalam dunia seni atau teknologi, pemikiran divergen sangat penting. Seorang seniman atau pengembang aplikasi harus kreatif dan sering mencari solusi unik yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Apa Itu Konvergen?

Sebaliknya, pemikiran konvergen adalah cara berpikir yang fokus pada menemukan satu jawaban yang benar atau solusi terbaik untuk suatu masalah. Ini adalah tipe pemikiran yang terorganisir dan terstruktur. Orang yang berpikir secara konvergen biasanya lebih analitis dan logis. Mereka suka memecahkan masalah dengan cara yang efisien dan efektif.

Contohnya, dalam bidang kedokteran atau teknik, pemikiran konvergen sangat penting. Seorang dokter atau insinyur harus bisa menganalisis situasi dengan teliti dan menemukan solusi yang paling tepat tanpa banyak coba-coba.

Kapan Harus Menggunakan Pemikiran Divergen atau Konvergen?

Kedua jenis pemikiran ini sebenarnya saling melengkapi. Kadang kita butuh berpikir divergen untuk menemukan ide-ide baru dan inovatif. Namun, setelah menemukan ide tersebut, kita butuh pemikiran konvergen untuk mengimplementasikannya dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline