Yogyakarta - Pandemi Covid-19 mulai menyerang berbagai negara pada tahun 2020 termasuk di Indonesia. Banyak sektor industri jasa maupun non jasa yang terkena imbas dari pandemi Covid-19. Dampak yang paling signifikan yaitu banyak industri yang diharuskan tutup, menurunnya permintaan pasar hingga industri yang mengalami kebangkrutan.
Salah satu penyedia jasa yang terdampak adalah bisnis salon kecantikan. Salon kecantikan sendiri merupakan penyedia layanan jasa yang bergerak dalam melayani perawatan wajah, rambut, kulit maupun kosmetika untuk menunjang penampilan baik laki-laki maupun perempuan. Bisnis salon kecantikan ini merupakan salah satu yang terdampak Covid-19 karena seperti yang kita tahu bahwa perawatan yang dilakukan di salon kecantikan memiliki kontak erat dengan pelanggan sehingga memiliki resiko yang jauh lebih tinggi terhadap penularan virus.
Pada Senin 22 November 2021, saya berkesempatan mewawancarai salah satu pemilik bisnis salon kecantikan yang ada di Kota Yogyakarta. Beliau adalah Mariyani, owner salon kecantikan yang bernama "Hildha Salon" yang berlokasi strategis di Jalan Veteran nomor 129 Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta.
"Salon Hildha ini saya mulai dari 0 sejak tahun 2000-an dan saya sudah merasakan banyak pasang surut dari usaha ini. Tapi imbas yang paling parah, saya rasakan sejak era pandemi Covid-19. Banyak sekali pelanggan yang takut datang ke salon karena takut tertular virus ini. Tapi alhamdulillah ada omset walaupun hanya sedikit demi sedikit, " ungkapnya terhadap saya.
Banyak usaha salon kecantikan yang merasakan dampak yang sama seperti yang diutarakan oleh Mariyani. Pemberlakuan PPKM atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang berkepanjangan, virus yang semakin bermutasi dan hal hal yang lainnya tidak menyurutkan niat berbisnisnya untuk terus berinovasi agar dapat bertahan di era pandemi ini. Mariyani sendiri membagikan beberapa tips agar dapat bertahan di era pandemi.
"Ya.. Kalau saya yang penting salon tetap buka walaupun pemasukannya sedikit, jangan menyerah pada kondisi dan buat inovasi baru. Kalau saya sih mulai pandemi, mulai menawarkan home service dengan sistem booking dan tidak lupa selalu melaksanakan prokes ketat. Alhamdulillah sejauh ini lebih cuan, mbak." Ungkap Mariyani.
Dari wawancara saya dengan beliau, saya mulai belajar banyak hal. Salah satunya adalah semangat pantang menyerahnya dalam berbisnis, tidak menyerah dan selalu berinovasi agar dapat selalu bertahan dalam berbagai kondisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H