Tentang sepotong brownies, cemara, atau senja yang masih tertinggal.
Tentang lakon, istana, atau perempuan dan monolog sepi.
Berkisah eja, mengupas fakta dalam rahasia.
Berpegang lama dalam jagad aksioma.
"Mereka-Tidak-Peduli"
Progeni jelas memasung logika.
Prokurasi sempurna tegas membentuk jiwa.
"Pun-Mereka-Tetap-Tidak-Peduli"
Tegap, dalam masa yang kian tiarap.
Ofensif sekarang, sudah sangat menderap.
Tiap nafas memekakan obstruen-obstruen kekesalan.
Tawa pun halus menjelma pemberontakan.
Adalah aku, nyala lilin di sudut ruang sepi.