Masyarakat Melayu Natuna adalah salah satu masyarakat yang adatnya masih menjaga kebudayaan warisan-warisan yang ada di Natuna ,Salah satu tradisi yang masih di lakukan yaitu tradisi upacara tepung tawar.
Tradisi ini dilaksanakan pada saat profesi pernikahan,bayi baru lahir, sunat , dan aqiqah.
Profesi ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat natuna walaupun zaman sudah semakin berkembang , namun masyarakat Melayu Natuna masih tetap melakukan ritual-ritual tradisi upacara tepung tawar ini.
Masyarakat Melayu Natuna melakukan tradisi upacara tepung tawar ini sangat lah bearti bagi mereka karena adanya peninggalan-peninggalan pada masa dulu, karena masih sangat melekat dalam kehidupan melayu masyarakat Natuna .
Profesi tepung tawar ini merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Melayu Natuna karena sebagai bentuk ketaatan pada masa dulu yang memiliki sejarah yang sangat panjang untuk menjalankan warisan para kehidupan masyarakat melayu Natuna dan perjuangan para peninggalan masa dulu untuk bisa mempertahankan budayanya tradisi untuk bisa melanjutkan agar tetap bisa sampai saat ini .
Bahan untuk melakukan Tepung Tawar masyarakat melayu Natuna yaitu, beras ,kunyit, bertih, air untuk tepung tawar, inai, daun perinjis dan mangkuk.
Sebelum melaksanakannya pada saat tepung tawar memiliki makna masing- masing pada bahan tersebut
Beras kunyit yaitu bermakna diberikan rezeki , beras putih yaitu bermakna kesucian dan
Beras bertih bermakna kemakmuran, air tepung tawar itu bermakna penyejuk hati, inai bermakna kerukunan, dan daun perinjis bermakna kebersamaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H