Kehadiran Ustadz Abdul Somad bersama Prabowo di TV One, telah menghebohkan jagad dunia maya! Mulai dari Facebook, apalagi Twitter. Jutaan umat yang selama ini menjadi fans fanatik dia yang selalu memadati acara tausiahnya dimanapun di Indonesia, terpecah.
Beragam postingan atau cuitan bergelombang menghantam dia. Bagi yang mendukung Prabowo dan Sandi, ini tentu berita luar biasa yang harus digoreng dan blow up sedemikian rupa sebagai buah keberhasilan dalam memikat dai kondang tersebut.
Sebaliknya bagi mereka yang kecewa atas keberpihakan UAS yang diungkapkan secara terbuka di TV One tersebut, tentu saja berbalik menjadi penentang maupun pembenci dan lalu meninggalkan dia.
Bagi yang bersikap arif dan bijak, walau menyadari kalau itu adalah hak pribadi UAS yang dijamin oleh undang-undang, akan cuek dan tidak mempermasalahkannya.
Namun bagi yang tidak setuju akan perilaku UAS yang tak kuat menjaga marwah keulamaannya akan meninggalkan UAS dalam diam. Bagaimana dengan yang kecewa berat? Media sosial lah yang menjadi tempat pengungkapan kekecewaannya.
Bahkan sebuah akun di Twitter dibajak, lalu pembajaknya menyebarkan berbagai berita maupun foto yang berisikan cerita negatif tentang personal UAS yang diragukan kebenarannya.
Ustadz Abdul Somad yang juga lebih akrab disingkat dengan inisial UAS, memang menjadi fenomenal belakangan ini. Mobilitasnya yang tinggi dalam berdakwah, dari satu tempat ke tempat lain yang kadang jaraknya ratusan kilometer, dan tak jarang juga harus terbang melintas antar pulau, memperlihatkan betapa besar pengaruh dan juga pengikutnya.
Dibekali ilmu mumpuni yang ditimbanya dalam hitungan tahun di sumber datangnya agama Islam, lalu dipadu dengan kemampuan publik speaking yang ciamik dalam mempengaruhi audiens yang berduyun datang di setiap ceramahnya, menjadi personal branding atas dirinya.
Sehingga di setiap ceramahnya ribuan umat datang dari berbagai penjuru untuk menyaksikan penampilannya dan menyimak tausiahnya.
Namun, seperti pepatah juga, semakin tinggi pohon menjulang semakin keras angin menerpa. Nah kalau yang datang adalah angin limbubu atau puting beliung, mungkin dia cukup kokoh dalam bertahan. Tapi bagaimana kalau yang datang itu angin sepoi-sepoi yang menina bobokkan?
Semakin tinggi keimanan seseorang, semakin dahsyat juga syetan datang menggoda dengan segala macam ancaman maupun bujuk rayunya. UAS pun tak lepas dari bidikan serta kerumunan makhluk yang dilaknat Allah itu.