Sebelum tahun tujuh puluhan, tanah disekitarnya itu hanyalah tanah lapang yang kosong tempat penduduk yang punya ternak manambatkan sapi atau kerbaunya.
Kembalinya H. Rijal Abdullah dari perantauannya di Malaysia membuat suasana disekitarnya berubah. H. Rijal, demikian penduduk memanggilnya, yang juga pernah merintis pembangunan sekolah agama di Kamang sebelum berangkat ke Malaysia tahun 1950an, kembali melanjutkan cita-citanya.
Dengan bantuan tanah wakaf, serta bahan bangunan dari penduduk nagari Kamang Ilia dan sekitarnya. Terbangunlah sebuah sekolah dengan lima lokal, dengan mengusung nama SMP Islam Kamang. Pada tahun ajaran ke empatnya, SMP ini berkembang menjadi dua sekolah, yaitu SMA Islam Kamang.
Kehebatan promosi sekolah ini yang dari mulut ke mulut, serta rajinnya H. Rijal ini turun dan berkunjung ke daerah-daerah, membuat sekolah ini cukup terkenal dengan murid yang berdatangan berasal dari berbagai daerah di Sumatera, bahkan ada yang dari Singapura dan Thailand.
Namun kondisi H. Rijal yang sudah cukup tua, sementara dia belum menyiapkan tenaga untuk regenerasi. Begitu dia meninggal, pelan namun pasti sekolah ini mengalami pasang surut. Walau adik H. Rijal yaitu H. Umar Umayah mencoba melanjutkan pengelolaan sekolah ini, namun tidak begitu berhasil, hingga akhirnya sekolah ini di tutup, karena semakin sepinya murid-murid yang mendaftar.
Beberapa tahun sepi tanpa ada kegiatan belajar mengajar. Kantor wilayah Departemen Pendidikan Nasional Sumatera Barat, menawarkan Sekolah Menengah Atas kepada Nagari Kamang Ilia. Untuk menampung murid-murid yang semakin banyak dan tak tertampung di SMA Pekan Kamis, Kecamatan Tilatang Kamang.
Gayung bersambut, dengan penuh suka cita rakyat Kamang Ilia menerima tawaran ini. Lahan di bekas SMP/SMA Islam Kamang disiapkan untuk lokasi. Ahli waris H. Rijal Abdullahpun dihubungi untuk memanfaatkan tanah tersebut. Setelah mendapat lampu hijau dari ara ahli waris. Kanwil Diknas Sumbar pun membangun gedung baru di lokasi ini.
Tahun Ajaran 1999/2000 sekolah ini resmi di pakai untuk kegiatan belajar mengajar. KiniSMAN1 Kamang Magek ini, termasuk sekolah favourit untuk wilayah sekitarnya. Penegakan disiplin yang tinggi, hubungan yang di jalin erat dengan orang tua para murid. Walaupun ini sekolah negeri namun pihak sekolah mewajibkan para siswaputrinya untuk memakai jilbab. Kini para alumninyapun telah berserakan di berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Posisi SMAN 1 Kamang Magek ini juga berdekatan dengan SMPN 1 Magek. Jarak kedua sekolah ini hanyalah berkisar sekitar 300 meter.
Semoga saja H. Rijal Abdullah kini bisa istirahat dengan tenang di alam sana, karena cita-citanya mendirikan sekolah di Kamang ada yang melanjutkan, walau dalam bentuk yang sedikit berbeda.
[caption id="attachment_95101" align="aligncenter" width="622" caption="Pintu Gerbang SMAN Kamang Magek, melanjutkan cita-cita sang perintis. Sebelah kiri, ruang kepala sekolah dan guru, sebelah kanan ruang tata usaha"][/caption] [caption id="attachment_95102" align="aligncenter" width="622" caption="Komplek SMAN Kamang Magek, di Jorong Pintu Koto, Kamang Ilia."]
[/caption] [caption id="attachment_95103" align="aligncenter" width="622" caption="Gedung Lab. Komputer, dan lab. bahasa"]
[/caption] [caption id="attachment_95105" align="aligncenter" width="622" caption="Gedung sebelah kiri, Perpustakaan dan Lab Kimia. Belakang, ruang kelas belajar siswa."]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H