Lihat ke Halaman Asli

Dian Kelana

TERVERIFIKASI

Pengelana kehilangan arah

Kegelisahan Tokoh Tua Pada Pak Beye dan Kerabatnya

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1290789862216212041

Kegelisahan Wisnu Nugroho nampaknya tak hanya mendera para Kompasianer. Sejumlah tokoh tua tampaknya pun mulai ikut gelisah.

Kegelisahan itupun mereka perlihatkan pada peluncuran buku Inu ketiga seputar sisi lain SBY: Pak Beye Dan Kerabatnya yang di langsungkan di Gramedia Grand Indonesia. Buku ketiga diberi judul oleh Pepih Nugraha, sang editor.

Berbeda dengan dua peluncuran buku Inu sebelumnya, dimana para Kompasianer begitu antusias menyambutnya. Peluncuran buku ketiga ini agak sedikit sepi dari kehadiran para bloger penghuni rumah sehat ini.

Sepinya kehadiran Kompasianer ini mungkin karena peluncuran buku ini yang di adakan pas pada hari kerja. Padahal buku-buku sebelumnya di adakan pada hari Sabtu. Sehingga walau pada saat pendaftaran mereka mencatatkan nama, namun pada saat acara mereka nampaknya tak sempat hadir.

Tapi seakan ada perjanjian di balik layar, kehadiran beberapa tokoh tua ini seakan mengisi kekosongan yang di tinggalkan para Kompasianer. Diantara para tokoh tua itu diantaranya kelihatan Harry Tjan Silalahi tokoh Katolik yang juga salah satu diantara pendiri CSIS yang kiprahnya sangat di segani di zaman Soeharto.

Begitu juga ketidak hadiran para kompasianer ini nampaknya memberi kesempatan kepada para pengunjung Gramedia yang cukup antusias menyaksikan peluncuran buku Inu ini. Sehingga Fab Cafe Gramedia Grand Indonesia ini tetap penuh, tapi memang tidak se meledak saat buku pertama Pak Beye dan Istananya di luncurkan pada tanggal 4 Agustus yang lalu. Dimana saat itu Fab Cafe tak sanggup menampung pengunjung, sehingga luber ke bagian toko buku Gramedia.

Perbedaan lain yang mencolok dalam peluncuran buku Inu kali ini adalah, beralihnya moderator dari presenter TV One Tina Talisa ke presenter Metro TV Najwa Shihab, serta nara sumber Asvi Marwan Adam, peneliti LIPI. Disamping nara sumber tetap, pakar komunikasi UI Effendi Ghazali. Satu hal lagi yang mencolok adalah, Wisnu Nugroho yang kini kelihatan lebih rapi dan klimis dengan rambut yang tak lagi gondrong.

Satu hal yangmengganggu kenikmatan mengikuti acara ini adalah, saound sistem Fab Cafe yang nampaknya tidak bisa diajak bekerja sama dengan baik, mungkin dia ikut gelisah, sehingga suara para pembicara maupun moderator hilang timbul...

Selanjutnya, ya udah deh....., lihat sajalah foto-fotonya yang mungkin bisa berbicara lebih banyak.

[caption id="attachment_77194" align="aligncenter" width="677" caption="Inu, Najwa Shihab, Pepih Nugraha, Asvi Marwan Adam dan Effendi Ghazali"][/caption]

[caption id="attachment_77186" align="aligncenter" width="622" caption="Najwa Shihab mewawancarai Inu sekitar kegelisahannya"]

12907846131357247139

[/caption] [caption id="attachment_77218" align="aligncenter" width="579" caption="Pepih Nugraha, editor buku Pak Beye dan Kerabatnya di wawancara Najwa Syihab"]

1290807833818860561

[/caption]

1290790077600927021

Asvi Marwan, tengah menceritakan kisah lain seputar SBY, serta tanggapannya terhadap buku Pak Beye dan Kerabatnya [caption id="attachment_77196" align="aligncenter" width="630" caption="Effendi Ghazali, mengurai sekitar buku tulisan Inu itu."]

12907902941105069743

[/caption] [caption id="attachment_77198" align="aligncenter" width="677" caption="Babaerapa tara tokoh tua, yang ikut gelisah dengan Pak Beye dan Kerabatnya"]

1290790422335399685

[/caption] [caption id="attachment_77199" align="aligncenter" width="752" caption="Suasana peluncuran buku Inu: Pak Beye dan Kerabatnya"]

1290790531322237353

[/caption] [caption id="attachment_77200" align="aligncenter" width="649" caption="Inu, dulu meliput sekarang diliput"]

1290790630527263941

[/caption] [caption id="attachment_77202" align="aligncenter" width="612" caption="Harry Tjan Silalahi, salah satu tokoh tua yang mengungkapkan kegelisahannya terhadap Pak Beye"]

12907907011526325391

[/caption] [caption id="attachment_77204" align="aligncenter" width="622" caption="Salah seorang seorang peserta menanggapi buku Pak Beye dan Kerabatnya."]

12907908111052345017

[/caption] [caption id="attachment_77205" align="aligncenter" width="584" caption="Peserta LSM wanita tengah memberikan tanggapannya"]

12907910171698689626

[/caption] [caption id="attachment_77206" align="aligncenter" width="553" caption="Kompasianer Arrie Budiman yang sempat berpantun untuk Inu"]

12907911032030925706

[/caption] [caption id="attachment_77207" align="aligncenter" width="549" caption="OmJay pun ikut memberikan tanggapan"]

1290791232818295100

[/caption] [caption id="attachment_77208" align="aligncenter" width="677" caption="OmJay. Pepih Nugraha dan Vira"]

1290791285123243325

[/caption] [caption id="attachment_77209" align="aligncenter" width="631" caption="Numpang top bersama Effendi Ghazali"]

12907913461475091401

[/caption] [caption id="attachment_77210" align="aligncenter" width="662" caption="Bila biasanya bertemu cuma di layar kaca, kini bertemu di alam nyata"]

1290791445856855866

[/caption] [caption id="attachment_77211" align="aligncenter" width="588" caption="OmJay bersama Wisnu Nugroho sambil minta tanda tangan"]

12907915321227290525

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline