satu-satunya orang yang paling dekat untuk diajak bicara adalah pasangan kita.Namanya juga pasangan,mau tidak mau saling melengkapi.Andai sendal,kalau cuma sebelah maka pincanglah orang berjalan,andai mata, kalau cuma satu,pandanganpun terganggu,andai tangan,andai kaki,andai ginjal,andai...begitu banyak yang berpasangan kalau hanya satu yang berfungsi,tidak maksimallah pencapaian yang diharapkan.
Satu-satunya orang yang paling mengerti kita adalah pasangan kita.Dari zaman eden sudah ditakdirkan manusia itu tidak baik kalau cuma sendiri,maka diciptakanlah pasangannya supaya mereka bisa saling melengkapi.Namun ketika zaman sudah jadi edan, justru pasangan kitalah yang kadang tak lagi mau berdampingan.
Satu-satunya harapan untuk menua bersama jika berumur panjang adalah dengan pasangan kita. Karena dari awal telah memulai bersama,ingin mengakhirinya juga bersama,'bak kisah klasik "Romeo dan Juliet"Namun tidak jarang terjadi,satu-satunya yang membuat kita menderita adalah pasangan kita,tidak bisa dipungkiri kadang terjadi satu-satunya yang menghancurkan hidup kita adalah pasangan kita sendiri atau bahkan satu-satunya yang tak menginginkan kita adalah pasangan kita sendiri,tinggal waktu yang menentukan,waktu juga yang biarkan terlupakan.
Dari semua yang pernah terjadi,sesungguhnya bukan perkara baru,dari masa ke masa berputarnya roda dunia,persoalanpun berputar,selalu saja kembali dalam kurun waktu tertentu.Selalu saja mewarnai hidup setiap insan yang disinggahinya.
Apapun itu,memang dibutuhkan sikap,dibutuhkan ketabahan,dibutuhkan kewaspadaan,dibutuhkan apa yang perlu,seandainya saat itu harus datang juga.Tak mampu ditolak,tak mampu mengelak maka harus mampu mengatasi.
Bijaklah menyikapi hidup,niscaya apapun yang terjadi dalam kehidupan berpasangan akan dapat diselesaikan,akan mampu disikapi.Tak ada Gading yang tak retak,tak ada manusia yang tak pernah salah.Maka serahkanlah semua kuatirmu pada Tuhan,Ia akan membantumu mengatasi setiap hal dalam hidupmu.Pasti !
