Lihat ke Halaman Asli

Mengagumkan, Penonton Piala Dunia dari Jepang menjadi Petugas Kebersihan

Diperbarui: 22 November 2022   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapapun kini merasakan gegap gempita perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar. Sejak dibuka pada Minggu, 26 November 2022 kemarin, hampir tidak ada satu media pun yang luput memberitakan momen akbar tersebut. Bahkan beranda TikTok, Youtube, Twitter, Instagram, termasuk status di WhatsApp, semua lebih banyak berisi perayaan pembukaan Piala Dunia.

Tidak seperti di negara yang lain, yang cenderung bebas aturan untuk pengunjung dan peserta, rupanya negara Qatar menerapkan peraturan yang berbeda. Dikutip dari ucapan Kepala Keamanan Piala Dunia 2022, Abdullah Al Nasari, intinya Qatar tidak akan membiarkan hukum agama Islam tunduk pada perayaan yang hanya 28 hari tersebut. Tidak ada seks bebas, tidak ada minuman keras, tidak ada simbol LGBT, dan anjuran memakai busana tertutup bagi peserta. Jika ada pelanggaran, negara Qatar tidak akan segan memberi sanksi bahkan hukuman penjara bagi pelakunya.

Namun di luar kontroversi peraturan tersebut, ada satu hal yang menarik. Seperti dalam video yang diunggah pemilik akun @muslim tiktok di TikTok, seusai bubarnya peserta dan penonton pada upacara pembukaan Piala Dunia, tampak sekumpulan penonton dari Jepang menjadi petugas kebersihan dadakan.  Dengan membawa kantong plastik biru, tim ini menyisir tribun di stadion Al Bayt dan mengumpulkan sampah dari penonton yang berserakan. Saat ditanya oleh perekam video, salah satu turis Jepang tersebut menjawab, Jepang tidak pernah meninggalkan sampah di belakangnya. Artinya di mana pun kami berada. Kami tidak bisa menutup mata dari sampah yang ada di mana-mana. Sungguh mengagumkan. Mereka ditanya kembali, apakah yang dilakukan ini untuk 'kamera'? Mereka yang menjadi pasukan kuning dadakan pun menjawab, ini semua mereka lakukan bukan demi sebuah konten yang belakangan ini banyak dijadikan inspirasi oleh para kreator konten.

Apakah Qatar tidak menyediakan petugas kebersihan khusus? Tentunya ada. Namun menyerahkan tanggung jawab kebersihan kepada orang lain sepertinya tidak ada dalam kamus orang Jepang.

Memang Jepang adalah negara yang menjunjung tinggi budaya kebersihan. Kebiasaan tersebut sudah dilatih sejak kecil. Yang paling mudah tentu saja membuang sampah di tempat sampah. Dalam kepercayaan mereka, menciptakan kebersihan adalah salah satu cara lebih dekat dengan Tuhan.

Jadi sudah tepat jika kebiasaan menjaga kebersihan tersebut mereka junjung di mana saja berada. Lingkungan yang bersih akan menciptakan suasana yang lebih produktif dan positif. Orang Indonesia juga dapat bersikap demikan, bukan?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline