Lihat ke Halaman Asli

Tips Pembelajaran Efektif dan Aman di Tengah Pandemi

Diperbarui: 16 Januari 2022   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus Covid-19 diumumkan masuk ke Indonesia pada awal bulan Maret 2020, namun ahli mengatakan virus jenis SARS-Cov-2 sebagai penyebab Covid-19 sudah masuk ke Indonesia dari awal bulan Januari 2020. Semenjak saat itu seluruh sistem diubah, termasuk sistem pendidikan. Semua kegiatan yang berkaitan dengan belajar-mengajar di liburkan dan kemudian muncul sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Pada tahun 2021 kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai berkurang dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan bantuan vaksinasi dari pemerintah. Kemendikbud juga mengizinkan sekolah dan perkuliahan untuk kembali menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Hal ini tidak lepas dari keluh kesah pembelajaran jarak jauh yang dirasa tidak efektif dan menimbulkan masalah, terutama psikososial siswa.

Namun masih ada kekhawatiran dari para orang tua siswa dan mahasiswa karena virus Covid-19 di Indonesia belum benar-benar musnah. Salah satu solusi yang ditawarkan yaitu sistem pembelajaran Hybrid yang mengkombinasikan sistem pembelajaran jarak jauh dan sistem pembelajaran tatap muka. Kemudian sekolah-sekolah dan perguruan tinggi mulai menerapkan sistem tersebut termasuk salah satu perguruan tinggi swasta berbasis kesehatan di Yogyakarta yaitu Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.

Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta atau biasa dikenal UNISA Yogyakarta sudah lama menerapkan sistem pembelajaran Hybrid karena memang ada beberapa prodi yang memerlukan praktikum langsung dan tidak bisa hanya melalui media saja. Berikut adalah rangkuman sistem pembelajaran Hybrid di UNISA Yogyakarta.

Hal ini sangat menarik untuk dibahas, ini juga mungkin bisa jadi referensi untuk sekolah-sekolah di masa pandemi. Hampir semua untuk penyampaian materi dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan e-learning, media sosial, zoom, google meet, dan class room, tetapi untuk praktikum dilakukan secara tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Semua prodi akan mendapatkan pembelajaran tatap muka ketika sudah mendapatkan bagiannya atau jadwalnya karena ini dilakukan bergantian supaya tidak menimbulkan kerumunan. Untuk prodi yang mendapatkan bagian pembelajaran tatap muka wajib melakukan Swab Antigen sebelum memasuki area kampus dan ketika memasuki gerbang kampus akan di cek suhu tubuhnya terlebih dahulu.

Sistem pembelajaran Hybrid seharusnya sudah bisa diterapkan disemua sekolah dan perguruan tinggi karena ini dirasa lebih efektif dibanding dengan sistem pembelajaran jarak jauh saja. Selain bisa bersosialisasi, pemahaman materi juga lebih baik, dan juga tetap bisa memanfaatkan teknologi dengan baik. Sekolah dan perguruan tinggi perlu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan ini untuk sekaligus melatik para siswa dan mahasiswa ketika nanti pembelajaran tatap muka diterapkan kembali seperti sebelum virus Covid-19 masuk ke Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline