Lihat ke Halaman Asli

Dian Falasifah

Walisongo State Islamic University | Math Education XXI

Bersama Santri, Kita Manfaatkan Peluang Pancasila di Era Digital

Diperbarui: 30 Oktober 2023   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://bata-bata.net/

Tanggal 22 Oktober dinobatkan sebagai Hari Santri Nasional (HSN). Tiap tahun para santri selalu merayakannya karena memang hari-nya mereka. Para santri dari seluruh penjuru di Indonesia pun turut merayakannya, tak heran jika banyak sekali ragam cara dalam rangka memeriahkan HSN ini.

Memang dalam beberapa tahun terakhir ini, peringatan HSN selalu mengangkat tema yang diarahkan untuk menciptakan kemajuan dan perkembangan negeri ini. Hari Santri Nasional 2023 kali ini mengusung tema "Jihad Santri Jayakan Negeri". Tema ini mengingatkan bahwa para santri juga ikut berperan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia ini. Tak hanya itu, para santri juga selalu berperan aktif dalam membangun dan memajukan negeri. Jadi, yang dimaksud dengan "jihad" bukan hanya berarti dalam peperangan senjata saja.

Dari pandangan dunia luar, para santri dianggap gagap teknologi gagap informasi, jarang update dan ketinggalan zaman. Maka dari itu, pada HSN 2023 ini muncul upaya adanya jihad intelektual dari para santri. Jihad intelektual yang dimaksud adalah upaya atau perjuangan para santri dalam melawan kebodohan dan ketertinggalannya di zaman transformasi digital ini. Meskipun kesehariannya tak melulu dengan gadget dan sosmed, dengan membersamai buku dan bolpen saja mereka dapat memperdalam ilmu sekaligus menyebarkannya. Dengan begitu, mereka juga dapat mengisi ruang digital dengan mengajak dan menguatkan literasi kita terhadap moderasi keagamaan yang rahmatan lil 'alamiin.

Dengan ilmu dan pengetahuan agama serta adab yang terbilang mumpuni, para santri selalu dipandang dari sisi baik dan positif oleh masyarakat. Begitu pun ketika dihadapkan dengan era digital seperti saat ini, para santri dituntut untuk tetap bijak dan tegas dalam melakukan perlawanan terhadap tersebarnya berbagai informasi keagamaan yang tidak sesuai dengan dunia santri. Dalam artian mereka harus pintar dalam memilah maupun memfilter informasi yang masuk, bukan ke arah radikalisme.

Selain itu, para santri juga dituntut untuk kritis dan kreatif dalam mengikuti zaman yang sudah dan akan terus berkembang ini. Hal yang mudah untuk dilakukan yaitu dengan berdakwah melalui media online maupun platform yang ada. Dengan memanfaatkan media online seperti website, facebook, twitter, instagram, tiktok dan lainnya, para santri bisa leluasa menyebarkan informasi maupun dakwah mereka yang tentunya tak jauh dari persoalan agama dengan syarat tetap berada di jalan yang benar dan memperhatikan syari'at Islam tanpa harus ada penyimpangan. Sikap kritis dan kreatif inilah yang dibutuhkan dan perlu diterapkan ketika mencari dan menebarkan konten dakwahnya, agar pesan yang tersampaikan terbilang tidak kaku/luwes sehingga mudah dipahami, diterima dan dicerna oleh khalayak. Dengan begitu, kebenaran informasi/dakwah yang disampaikan dapat diyakini dan dipertanggungjawabkan.

Mulai saat ini, tuntutan untuk para santri pun bertambah. Selain dituntut untuk menjadi santri yang alim soal agama, mereka juga dituntut untuk melek terhadap teknologi dan bisa menyesuaikan perkembangan zaman yang ada. Dengan mengglobalkan dakwah, mereka dapat meramaikan fyp dari sosial media dengan kemunculan konten-konten positif, berbobot dan bermanfaat tentunya.

Dari banyaknya kontekstual di atas, peringatan Hari Santri Nasional 2023 ini secara tidak langsung sudah mengingatkan dan mengajak kita untuk memanfaatkan peluang dengan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di era digital seperti saat ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline