Ketika kita tidur, kita berharap untuk mendapatkan kenyamanan dan tentunya rasa rileks saat bangun tidur. Akan tetapi, kadang kala kita mengalami mimpi buruk. Mimpi yang membuat kita merasa ketakutan dan cemas. Sehingga, kita tidak berani untuk melanjutkan tidur. Hal ini dapat menggangu metabolism tubuh kta karena waktu istirahat kita berkurang.
Mimpi buruk yang membuat kita merasa takut dan sangat cemas ketika bangun dari tidur merupakan gangguan psikologis. Gangguan ini disebut dengan nighmare disorderyang merupakan salah satu tipe dari parasomnia. Parasomnia sendiri adalah perilaku abnormal atau peristiwa fisiologis yang muncul pada saat tidur atau batas ambang antara saat tidur dan terjaga.
Mimpi buruk sering terjadi ketika seseorang mengalami pengalaman buruk atau sedang menagalami stress. Sebuh penelitian (Nevid, 2003) di San Fransisko mengungkapkan bahwa orang yang memiliki pengalaman traumatis lebih banyak mengalami mimpi buruk daripada yang tidak mengalami traumatis.
Untuk mengetahui apakah pengalaman traumatis dapat menyebabkan mimpi buruk maka dapat dilakukan terapi psikoanalisa. Psioterapi ini menggunakan asosiasi bebas dan analisis mimpi. Asosiasi bebas dilakukan melalui pengungkapan pengalaman-pengalaman dan apa saya uneg-uneg kita. Kemudian, analisis mimpi mirip seperti asosiasi bebas sama-sama mengungkapkanpengalaman tetapi pengalaman yang berasal adri mimpi. Jadi kita menceritakan mimpi yang kita alami.
Setelah dilakukan dua tehnik tersebut maka dapat dilakukan analisis atau membandingkan keduanya. Jika saling berhubungan, bisa saja mimpi buruk kita berasal dari pengalaman burukyang telah kita alami. Jika ingin terhindar dari mimpi buruk, maka usahakan sebelum tidur untuk relaksasi sejenak. Melupkan masalah-masalah yang ada. Buat diri anda senyaman mungkin agar tidur pun terasa nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H