Lihat ke Halaman Asli

Fadiani

Mahasiswa Universitas Airlangga

Organisasi Tak Lagi Digemari, Lowongan Magang Dicari

Diperbarui: 11 Juni 2023   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dunia perkuliahan merupakan masa seorang individu untuk mencari jati diri, memperluas pengalaman, dan menimba ilmu pengetahuan. Rasa penasaran yang tinggi membuat mahasiswa ingin mencoba berbagai hal. Membangun relasi dengan memperluas pertemanan dan saling berbagi pengalaman, Begitu luasnya dunia perkuliahan sehingga pengalaman tidak hanya tentang belajar di ruang kelas dan mendengarkan penjelasan materi dari dosen. Melainkan banyak kegiatan diluar kegiatan akademik yang dapat mengembangkan potensi diri mahasiswa yang telah difasilitasi oleh pihak kampus dan pemerintah.

Pada setiap universitas mahasiswa diajarkan untuk dapat menjalankan tri darma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian). Mahasiswa yang berperan sebagai agent of change. Berbekal dengan kemampuan diri khususnya intelektual yang baik mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi untuk memberikan solusi yang efektif bagi permasalahan kehidupan bermasyarakat dan turut mendukung kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk mewujudkan hal tersebut, mahasiswa juga harus membekali diri dengan kemampuan interpersonal. Kemampuan interpersonal ini dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan di luar bidang akademik. Banyak kegiatan yang dapat mendukung perkembangan kemampuan interpersonal mahasiswa diantaranya yaitu organisasi, kepanitiaan, magang, dan ekstrakurikuler sesuai dengan minat bakat

Kosasih (2016) menyatakan bahwa salah satu fungsi dari organisasi kemahasiswaan adalah sebagai sarana penunjang pendidikan dan sarana untuk mengembangkan kemampuan diri soft skills. Soft skills yang dimaksud yakni berpikir kritis, kreatif, inovatif, komunikatif dan kepemimpinan. Kemampuan soft skills inilah yang menjadi bekal dan sangat dibutuhkan dalam dunia kerja maupun kehidupan bermasyarakat. Untuk itulah peranan organisasi mahasiswa dalam lingkup perguruan tinggi sangat krusial

    Dalam sebuah organisasi pasti memiliki dinamikanya. Terkadang ada beberapa organisasi yang memang memiliki masalah internal yang membuat pengembangan diri anggotanya terhambat. Kondisi tersebut diperburuk pasca Covid-19 melanda. Banyak permasalahan yang timbul. Mulai dari permasalahan pendanaan karena finansial belum pulih, perizinan penggunaan fasilitas, permasalahan kegiatan, konflik internal anggota, sampe minimnya minat mahasiswa itu sendiri dalam berorganisasi.

Peralihan dari daring ke luring memberikan dampak yang cukup signifikan bagi seluruh aspek kehidupan dan tak terkecuali dengan organisasi. Banyak kegiatan yang dulunya dilakukan secara daring membuat minat mahasiswa untuk bergabung dalam organisasi menjadi rendah. Hal ini sebabkan karena minimnya pertemuan tatap muka antar anggota, berdiskusi langsung atau hanya untuk berkumpul bersama tidak bisa membuat anggota menjadi berjarak. Sehingga membuat organisasi seperti kehilangan esensi dan fungsinya. Organisasi seharusnya dipenuhi dengan kerja lapangan, berinteraksi langsung, berbaur dengan banyak karakter anggota yang beragam, saling berdiskusi dalam menyelesaikan masalah, untuk melatih kemampuan problem solving. Peran dan aktivitas tersebut saat ini menjadi sangat berkurang bahkan luntur. Tentu saja ini menjadi masalah serius yang berkaitan dengan keberlangsungan sebuah organisasi dan menjadikan minat mahasiswa dalam pengembangan diri menjadi menurun.

Setelah pasca Covid-19 serta kembalinya situasi kegiatan luring membuat mahasiswa yang terbiasa dengan kegiatan daring menjadi enggan untuk mengikuti kegiatan fisik. Minimnya partisipasi mahasiswa ini membuat pelaksanaan program kerja terhambat. Banyak stigma negatif terhadap organisasi yang akan membuat sibuk dan menyita waktu juga menjadi salah satu faktor menurunnya semangat organisasi mahasiswa. Tak hanya itu kaderisasi yang masih menggunakan cara lama yang penuh dengan senioritas juga menjadi penyebab minimnya partisipasi mahasiswa untuk bergabung dalam sebuah organisasi.

Banyaknya program magang yang ditawarkan oleh pemerintah seperti kegiatan kampus merdeka membuat banyak mahasiswa beralih untuk mengikuti kegiatan magang dibanding dengan berorganisasi. Tak hanya itu saat ini banyak perusahaan besar yang membuka lowongan magang dan berbayar untuk mahasiswa. Adanya konversi sks juga membantu mahasiswa untuk tetap menyesuaikan kegiatan akademik di kampus. Kegiatan magang ini juga membantu mahasiswa untuk mengembangakan softskill dan pengalaman kerja secara langsung.Sehingga banyak sekali mahasiswa yang lebih memilih untuk mengikuti program magang yang jauh lebih menjanjikan dan berbayar

Dalam program magang mahasiswa bisa mengeksplorasi diri dan menerapkan ilmu pengetahuan secara langsung di lapangan serta membangun relasi diluar kampus. Dengan berbagai benefit inilah yang membuat mahasiswa saat ini lebih memilih untuk mengikuti program magang dibanding untuk bergabung dengan organisasi di kampus. Sehingga organisasi kampus mengalami penurunan anggota yang cukup drastis. Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan jabatan.

Dengan demikian, organisasi dan magang memiliki manfaat yang baik bagi pengembangan potensi diri. Hal ini tergantung kepada setiap mahasiswa memilih wadah mana yang sesuai dengan kebutuhan. Baik organisasi maupun magang juga memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Hal yang perlu diperhatikan adalah belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja sehingga disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing. Menyeimbangkan diri antara akademik, organisasi, dan magang serta memilih wadah yang tepat dengan lingkungan yang sehat juga menjadi aspek yang perlu diperhatikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline