Lihat ke Halaman Asli

Diandra Putri Rahmawati

Universitas Brawijaya

Dibalik Manisnya Jambu Air

Diperbarui: 3 Juni 2022   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jambu air merupakan salah satu buah yang digemari oleh masyarakat Indonesia, terutama ketika dimakan saat siang hari. Rasa manis yang berasal dari jambu air dipadukan dengan segarnya rasa buah, maka buah ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

Penanam dan perawatan tanaman jambu air tergolong mudah terutama di wilayah Indonesia, karena memiliki iklim tropis. Namun, seiring berjalannya waktu tanaman jambu air tidak lepas dari permasalahan hama yang dapat mengurangi kualitas dan mengganggu jalannya panen petani. Kemunculan lalat buah pada saat musim panen jambu air dapat menyebabkan penurunan nilai jual pada buah jambu air (Putri dan Tati, 2019).

Kendala -- kendala yang dialami oleh petani jambu air ini dapat mengganggu perekonomian. Upaya pennaggulangan telah dilakukan oleh petani dengan menggunakan pembungkus plastik namun, hal ini dirasa kurang efektif. Sehingga, dapat dilakukan beberapa upaya yang salah satunya dengan memanfaatkan tanaman refugia.

Efek Penyerangan Hama

Lalat buah yang sering menyerang tanaman jambu air, yaitu Bactrocera albistrigata, Bactrocera albistrigata, Bactrocera dorsalis, Bactrocera  papaya, dan Bactrocera carambolae (Putri dan Syamsyudin, 2019). Lalat buah memberikan efek secara langsung pada tanaman jambu air yang diserang. Buah yang diserang akan berjatuhan dan menjadi rusak sebelum masa panennya. Hal ini, dapat menurunkan perekonomian petani jambu, karena buah -- buah yang rusak tidak dapat diperjual belikan.

Mengidentifikasi buah yang rusak cukup sulit jika hanya dilihat dari kulit luar buah karena, hanya terlihat titik -- titik hitam yang memiliki ukuran sangat kecil pada kulit buah. Selanjutnya, gejala yang akan timbul, yaitu tekstur buah akan menjadi lembek dan setelah buah dibelah akan muncul larva didalamnya. Larva ini yang dapat memicu mikoorganisme jamur yang menyebabkan pembusukan pada buah jambu air (Marpaung et al., 2014).

Penanggulangan hama

Tanaman refugia merupakan tanaman berbunga yang berfungsi sebagai tempat berlindungnya musuh alami hama secara temporal contohnya, predator serta parasitoid. Selain itu tanaman refugia berfungsi sebagai komponen biotik pada ekosistem (Sampe et al., 2021).

Tanaman refugia yang sering dimanfaatkan sebagai mikrohabitat musuh alami, yaitu bunga pacar air (Impaties balsamina) yang merupakan tanaman tahunan yang mempunyai bunga berwarna merah, putih, ungu, dan merah jambu dan tanaman bunga kertas (Zinnia peruvina) yang memiliki warna bunga yang mencolok, seperti kuning, merah, ungu, merah jambu, putih, dan orange (Sampe et al., 2021).

Penanaman refugia merupakan suatu usaha konservasi musuh alami dengan cara menanam secara bersamaan atau mendahului tanaman utama. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan tanaman refugia sebagai tempat berkembangbiak dan berlindungnya musuh alami seperti predator dan parasitoid, serta serangga polinator yang berperan sebagai polinasi tanaman (Wardana, 2017). 

Penanaman tanaman refugia dilakukan dengan menanamnya di pinggir guludan atau diluar plot tanaman secara memanjang serta bunga refugia yang digunakan harus memiliki bunga yang berwarna terang dan mencolok seperti warna merah, kuning, dan ungu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline