Lihat ke Halaman Asli

Hukum Rajam

Diperbarui: 9 Juli 2015   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 

Kinan masuk ke kamar secara tiba-tiba. Aku yang sedang asik membaca buku sambil mendengarkan musik di atas tempat tidur, sontak kaget, melihat dia duduk tepat di depanku.

"Kak, coba lihat ini." Diarahkan gadget-nya padaku.

"Seram ya, Kak? Hih!"

Sebuah video yang mempertontonkan adegan perajaman terhadap seorang gadis yang diduga berzina, telah diputar. Sejenak pikiranku melayang, membayangkan jika aku ada di tempat itu dan menjadi salah seorang perajam.

"Kak ...!" Tangannya melambai-lambai di depan mataku.

"Eh ... iya, kenapa, Ki?"

"Malah ngelamun." Disambarnya gadget yang ada di tangan.

Aku seolah hilang kesadaran. Menengok ke kanan dan kiri. "Ki, sekarang jam berapa? Kamu nggak tidur? Besok kan sekolah."

"Kakak kenapa sih? Kok jadi kebingungan begitu, nyari gadget ya? Nih!" Tangannya diulurkan padaku.

"Padahal di depan mata, gede pula. Tapi kok nggak kelihatan ya?" sindirnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline