Dea, kamu sekolah yang baik, nanti sudah besar biar jadi orang...
Pesan Nenek 12 Tahun lalu saat saya masih baru mau menginjak usia remaja. Tak hanya ekali pesan itu disampaikan. Biasanya sambil membelai pundak dan sesekali membelai rambut yang dulu panjangnya sampai sepinggang.
Perhatian Nenek pada saya memang beda dibanding cucu-cucunya yang lain. Sepeda motor pertama adalah hadiah dari Nenek. Maklum, Nenek tinggal di Jember, jauh dari aku yang tinggal di Bali mengikuti orang tua yang tugas di Bali.
17 Tahun berlalu, Usia menginjak remaja saat itu belum begitu terpikirkan petuah Nenek. Yang terlintas mungkin Nenek ingin agarsaya bisa tamat sekolah yang tinggi dan punya pekerjaan tetap. Seperti tetangga sebelah yang anaknya waktu itu sudah tamat kuliah kedokteran gigi, dan sudah bekerja disebuah rumah sakit.
Nenek telah menawarkan saya sebuah pilihan.
Nyatanya perjalanan hidup bisakah diprediksi? Akan menjadi apa dan bagaimana? Manusia diberikan kesempatan seluas-seluasnya. harus berhadapan dengan dinamika hidup yang setiap saat berubah. Manusia memilih arah mana yang akan dipilih. Arah terbentang luas dan begitu banyak, manusia bebas mau memilih arah mana untuk mencapainya, semua itu adalah pilihan.
Setiap pilihan akan dihadapkan lagi pada pilihan-pilihan berikutnya. begitu seterusnya hingga tercapaikah keinginan manusia? sudah tercapaikah tujuan. Tujuan manusia tak akan pernah tercapai apalagi selesai, keinginan manusia tak akan pernah berakhir. Dia tak terbatas , apa sebenarnya tujuan yang ingin dicapai dalam hidup? Sejauh pikiran selebar itulah keinginan manusia dan seluas itu pula tujuan hidup manusia.
Diantara tujuan manusia masih ada tujuan, masih ada keinginan, kemauan didalamnya. Dan akhirnya manusia kembali lagi dihadapkan pada pilihan, begitu seterusnya...
Hidup harus memilih....... setiap waktu kita dihadapkan pada pilihan-pilihan untuk mencapai keinginan dari tujuan yang tak akan pernah berakhir.
Hidup memang harus memilih, tapi hidup bukanlah sebuah pilihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H