Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif di universitas tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa di sekolah. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh kelompok 55 gelombang 5 pada tanggal 20 Januari 2024. PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbagai kegiatan positif kepada siswa di sekolah. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kegiatan PMM Bhaktiku Negeri Gelombang 5, Kelompok 55 yang beranggotakan 4 orang, Anggota kelompok tersebut terdiri dari Raihan Muhammad Fikri (202110090311016), Bahtar Abdullah Kota (202110090311018), Syarafina Nur Marzuqoh (202110090311021), dan Siti Ardiana (202110090311005), yang berasal dari Program Studi Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang serta dibimbing oleh Ibu Uun Zulfiana M.Psi, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berlokasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu.
Dalam era modern ini, semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi sampah telah mendorong banyak orang untuk mencari cara alternatif untuk menggunakan kembali barang-barang bekas. Salah satu cara yang kreatif dan bermanfaat adalah dengan mengubah barang bekas menjadi kerajinan tangan yang indah dan fungsional. Membuat kerajinan dari bahan bekas bukan hanya tentang mengurangi limbah, tetapi juga tentang mengasah kreativitas dan keterampilan tangan. Artikel ini akan membahas beberapa ide kreatif untuk membuat kerajinan dari berbagai jenis bahan bekas, serta manfaatnya bagi lingkungan dan komunitas. Oleh karena itu kami Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Gelombang 5, Kelompok 55 tahun 2024 melaksanakan kegiatan Memanfaatkan bahan bekas untuk membuat kerajinan yang kreatif di sekolah SDN Sumberejo 03 Batu. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SDN Sumberejo 03 Batu.
Salah satu bahan bekas yang sering terbuang dengan sia-sia adalah kertas. Daripada membiarkan kertas bekas menumpuk di tempat pembuangan sampah, kita dapat mengubahnya menjadi kerajinan kertas yang menarik. Misalnya, kertas bekas bisa dipotong dan dilipat menjadi origami yang cantik, atau digunakan sebagai bahan untuk membuat kartu ucapan, bingkai foto, atau hiasan dinding. Dengan sedikit kreativitas, kertas bekas dapat menjadi bahan yang sangat berharga untuk membuat berbagai jenis kerajinan tangan.
Selain kertas, botol plastik juga merupakan bahan bekas yang umum ditemui dan sulit terurai di alam. Namun, dengan sedikit imajinasi, botol plastik bekas dapat diubah menjadi berbagai macam kerajinan yang menarik. Misalnya, botol plastik dapat dipotong dan dihias untuk membuat vas bunga, tempat pensil, atau bahkan mainan anak-anak. Dengan memanfaatkan botol plastik bekas, kita tidak hanya mengurangi limbah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga menciptakan produk yang berguna dan estetis.
Selain kertas dan botol plastik, ban bekas juga merupakan bahan yang sering terbuang secara berlebihan. Daripada membiarkan ban bekas menumpuk di tempat pembuangan sampah, kita dapat mengubahnya menjadi berbagai macam kerajinan yang unik dan berguna. Misalnya, ban bekas bisa dipotong dan dijahit menjadi tas, sandal, atau perabotan rumah tangga seperti kursi atau meja. Dengan memanfaatkan ban bekas, kita tidak hanya mengurangi limbah ban yang sulit terurai, tetapi juga menciptakan produk yang tahan lama dan ramah lingkungan.
Selain manfaat lingkungan, membuat kerajinan dari bahan bekas juga memiliki manfaat sosial dan ekonomi. Dengan mengajarkan siswa tentang cara mengubah barang-barang bekas menjadi kerajinan yang bernilai, kita dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan keterampilan serta penghasilan masyarakat. Selain itu, produk kerajinan dari bahan bekas juga memiliki nilai jual yang tinggi di pasar lokal maupun internasional, sehingga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para pengrajin.